Pelaku Video Syuuur Dipindahkan dari Sekolah, Guru Juga Mendapatkan Teguran

Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Meski hanya berdurasi pendek, namun Video Syuuur yang menampilkan dua sosok cowok dan cewek yang masih berstatus pelajar (SMA) berbuat yang tak senonoh, membuat heboh tidak saja di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, namun menyentak secara luas dalam hitungan detik saat video tersebut beredar luas di dunia Maya, Jumat (13/8/2021).

Saat ini, kasus tersebut sudah ditangani oleh pihak Polresta Balikpapan dan dilaksanakan Restoratif Justice, namun proses hukum tetap berjalan.

Bacaan Lainnya

Menanggapi hal tersebut, pihak sekolah yang bersangkutan melalui kepala Sekolah DL mengambil tindakan tegas dengan melakukan pemindahan sekolah terhadap pelaku perbuatan asusila tersebut.

“Sehari setelah viral langsung mengadakan rapat dengan anak-anak. Kemudian di malam harinya dilanjutkan rapat dengan para guru, dan hari Senin saya panggil orang tua, kemudian yang bersangkutan dipindahkan dari sekolah dan sekarang sudah sekolah lagi,” ujar DL saat dikonfirmasi awak medi pada Senin (23/8/2021).

Sang kepala sekolah menuturkan, meskipun yang bersangkutan yang saat ini sudah di kelas 3 SMA itu memang bersalah, akan tetapi dia tetap mencarikan solusi dengan mencarikan sekolah lain.

“Dia itu sudah kelas 12, sudah mau ujian, jadi dipindahkan tetap di Balikpapan, soalnya sudah mau ujian kalo di luar kan ya mau kemana. Akhirnya saya carikan jalan keluarnya. Ya mudah-mudahan insyaf anaknya. Ini kan kelalaian. Jadi disisi lain melindungi anak-anak yang banyak disisi lain saya juga tidak mematikan karir anak tersebut,” imbuh DL.

Dia juga sampaikan, bahwa guru yang memberikan pelajaran waktu kebetulan pelajaran sejarah, juga mendapatkan teguran lisan dan tertulis dari kepala sekolah.

“Ini juga akan ada teguran lisan dan tertulis kepada gurunya, karena lalai. Zoom itukan harusnya video. Kan untuk absen, intinya lalai dalam memandu dalam pelajaran. Saya aja ditegur, tapi ya resiko jabatan,” jelasnya.

Terkait siswa yang menyebarkan video tersebut yang juga pelajar di sekolah yang sama, pihak sekolah belum bisa memberikan sanksi, masih menunggu keputusan dari petugas. “Saya gak berani masih menduga-duga kan,” tegasnya.

“Kalo nanti keputusannya polisi itu sebelum 31 Agustus, maka ya kita carikan solusi untuk pindah, tapi kalo lebih maka tidak bisa, kalaupun pindah tetap tercatat murid disini. Jadi pihak sekolah menunggu dari pihak kepolisian,” jelasnya.

Dia berharap dengan kejadian itu kepada seluruh guru-gurunya agar tidah hanya mengajar secara sains, akan tetapi juga menyisipkan pendidikan karakter termasuk UU ITE kepada siswa.

“Walaupun guru umum gak salah juga untuk itu. Terus untuk anak-anak tetap semangat, inikan kecelakaan, dan menurut kepolisian kan ini gak sengaja. Pas lagi zoom ini muncul ada yang iseng merekam terus curhat,” pungkas DL dengan nada prihatin.*

Wartawan: Ariel S

Pos terkait