Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Semua meja/lapak pasar ramadan di sisi Jalan Ruhui Rahayu, dekat Lapangan Sepak Bola Gunung Bahagia (Gubah), Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur (Kaltim) diberi atau dipasang plastik bening/transparan sebagai pembatas antara pembeli-penjual.
Ini salah satu upaya untuk menghindari penyebaran virus Covid-19 antara pengunjung/pembeli dengan pedagang berbagai macam takjil, selain masing-masing “wajib” menggunakan masker.
Langkah itu merupakan salah satu anjuran dari pemerintah bersama pihak-pihak terkait agar semua masyarakat mematuhi protokol kesehatan (prokes), untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, khususnya di lingkungan pasar ramadan yang hanya ada setahun sekali itu.
Selain menggunakan masker, pemerintah juga mengimbau masyarakat supaya mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi aktivitas diluar rumah, juga vaksinasi.
Di pasar ramadan pada hari pertama, Selasa (13/4/21), tampak cukup ramai. Rata-rata pengunjung di pasar takjil itu mengenakan pelindung mulut dan hidung. Hal ini salah satu pertanda bahwa warga Kota Balikpapan terbilang patuh dan disiplin dengan anjuran yang sering digaungkan.
“Kami juga jaga-jaga,” ujar salah seorang pedagang yang menggunakan masker dengan benar alias betul-betul menutupi hidung dan mulut. Ucapan pedagang itu diamini pembeli yang berdiri didepannya sambil memilih jajanan pembuka puasa.
Menggunakan masker, sebut pembeli disebelahnya, selain sebagai pelindung dari penularan Corona, juga menjaga cipratan/semburan liur atau ludah yang kemungkinan jatuh ke makanan yang terhampar didepan penjual.
“Sebenarnya, bagus juga kalau semua penjual makanan masak itu selalu memakai masker, selain sudah ada pembatas seperti ini. Jadi, calon pembeli juga tidak ragu untuk datang dan membeli takjilnya,” timpal Ema-ema lainnya. Celoteh itupun dibenarkan pengunjung terdekatnya.*