Kaltimku.id, PPU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur mengidentifikasi sejumlah wilayah memiliki potensi banjir. Diantaranya, Kelurahan Riko dan Sotek serta Desa Bukit Subur. Sedangkan Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku saat ini dianggap masih menjadi langganan banjir.
Menurut Kepala BPBD Kabupaten PPU Marjani, salah satu penyebab terjadinya banjir yakni terjadinya penyempitan badan sungai, seperti yang terjadi di Desa Tengin Baru akibat penyempitan saluran air dan bendungan irigasi.
“Penyebab utamanya itu intensitas hujan yang cukup tinggi, kemudian menyebabkan luapan air akibat adanya penyempitan dan pendangkalan sungai di Tengin Baru,” ujar Marjani, Selasa (29/6/2021).
Sedikitnya delapan rumah di Desa Tengin Baru terkena dampak luapan air. Banjir yang merendam permukiman warga tersebut terjadi sejak Senin sore. Genangan air dilaporkan surut sekira pukul 11 malam.
Guna mencegah terulangnya banjir di wilayah itu, BPBD merespon dengan melakukan koordinasi dengan dinas terkait, yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).
“Upaya kita melalui Dinas PU bidang pengairan supaya melakukan normalisasi sungai yang ada disitu. Agar saluran air yang mengalami penyempitan dan pendangkalan dikeruk. Kami juga berharap pihak desa turut membersihkan saluran air yang di wilayah tersebut agar potensi banjir dapat diminimalisir,” Jelas mantan Kadisdikpora PPU ini.
Sementara untuk wilayah dua Kelurahan, yakni Riko dan Sotek serta Desa Bukit Subur, pihaknya meminta warga di wilayah rawan banjir agar waspada jika terjadi intensitas hujan tinggi. Terlebih hal itu jika dibarengi dengan durasi yang lama. Maka potensi terjadinya banjir di wilayah permukiman warga semakin besar.
“Kami minta warga yang tinggal di wilayah dengan resiko banjir tinggi, agar lebih waspada. Karena kondisi cuaca saat ini, sulit diprediksi,” pungkasnya.*(adv)