Kaltimku.id, JAKARATA – Pesawat komersial Sriwijaya Air SJ 182 diduga mengalami kecelakaan. Informasi yang berkembang di berbagai media, termasuk televisi nasional memberitakan tentang penemuan beberapa barang yang diduga benda atau serpihan milik Sriwijaya Air.
Seperti diberitakan Metro TV dan Kompas TV, awalnya ada beberapa nelayan yang sedang melaut mendapatkan kabel-kabel dan beberapa serpihan seperti seng. Penemuan ini dilaporkan dan diberika kepada Badan SAR setempat.
Benda-benda ini diduga milik Sriwijaya Air. Namun, sampai berita ini diturunkan belum ada konfirmasi resmi dari pihak terkait, termsuk Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pihak Angkasa Pura dan lainnnya.
Disebut-sebut, Sriwijaya Air yang terbang sekitar pukul 13.40 lebih itu hilang kontak sekitar pukul 14.39 wib. Pesawat diduga jatuh di perairan Pulau Seribu, Jakarta. Di perairan itu ada beberapa nelayan yang sedang melaut. Menurut nelayan-nelayan di sana, mereka sempat mendengar suara dentuman dari dalam laut.
Tidak lama suara dentuman kemudian muncul atau mengapung benda-benda seperti gumpalan kabel warna warni dan beberapa serpihan seperti seng. Benda ini dibawa kekapal tim pencari dan diserahkan untuk diteliti, apakah benar benda temuan di laut itu benar milik pesawat Sriwijaya Air.
Sriwijaya Air yang diperkirakan berpenumpang sekitar 56 orang, sebenarnya akan terbang ke Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) dari Bandara Cengkareng. Namun bebera waktu kemudian hilang kontak. Hingga berita ini dirilis, petugas terkait masih terus melakukan pencarian.
Sementara, pihak Bandara Supadio di Pontianak, sudah mempersiapkan/membangun posko. Posko ini disediakan untuk pengaduan para keluarga korban, atau untuk konfirmasi lainnya agar memudahkan pihak keluarga korban.
Menurut informasi, Sriwijaya Air SJ 182 sudah berusia 26 tahun. Selain itu, jajaran TNI akan memberikan bantuan pencarian dengan mengerahkan KRI di perairan Pulau Seribu, Jakarta.*