Kaltimku.id, BONTANG – Polres Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), memberi bantuan sosial berupa sembako kepada puluhan pekerja yang tergabung pada perusahaan ojek online dan asosiasi travel di wilayahnya.
Bantuan sosial yang diwujudkan jajaran Polda Kaltim kepada pekerja jasa ini, dikatakan akibat dampak dari penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Sembako diserahkan kepada komunitas ojol Grab, Nusantara Ojek Online (Nujek) dan asosiasi travel.
Saat pemberian bantuan sosial di Aula Parasatwika Mako Polres Bontang di kawasan Jalan Bhayangkara Nomor 01 Kelurahan Gunung Elai Kecamatan Bontang Utara, yang dipimpin Kapolres Bontang AKBP Hanifa Martunas Siringoringo, didampingi Kasat Intelkam AKP Sumardi, sangat disambut antusias.
Setidaknya ada Ketua Asosiasi Travel Bontang Suroto, beserta anggotanya berjumlah 20 orang, Koordinator Ojek Online Grab Andreas Adityo, bersama anggota sebanyak 27 orang dan Koordinator Nujek Suhada, diikuti anggotanya tercatat 26 orang.
Kapolres Hanifa Martunas Siringoringo, menyerahkan 75 karung beras dengan berat masing-masing 10 kilogram. Telor ayam sebanyak 75 Piring, Gula Pasir 225 kilogram dan Kacang Tanah 75 kilogram yang diterima masing-masing ketua dan koordinator.
“Komunitas ojol dan asosiasi travel adalah mitra Kamtibmas Polres Bontang. Untuk itu, saya mengajak para driver ojek online dan driver travel Kota Bontang untuk sama-sama menjaga situasi Kota Bontang agar tetap aman dan kondusif,” kata Kapolres.
Diharapkan, dengan adanya bantuan sosial ini dapat bermanfaat dan meringankan beban para driver ojol dan travel beserta keluarganya masing-masing.
Para driver ojol dan travel yang belum mengikuti vaksin, diharapkan mengikuti vaksin yang diselenggarakan Polres Bontang ataupun Dinas Kesehatan setempat.
Seperti diketahui, wilayah Kota Bontang masih terus terserang virus Corona. Pada Rabu (28/7/2021), wilayah Wali Kota Basri Rase dan Wawali Najirah ini, berjumlah 10.332 kasus terkonfirmasi Covid-19.
Sedang pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 7.921 orang dan meninggal dunia 197 orang. Sementara, pasien yang masih dalam perawatan di Kota Bontang tercatat lebih dari 2.200 pasien. Jumlah ini setelah masing-masing bertambah 179 kasus, 71 sembuh dan 5 meninggal.*