Proyek RMU Nol Progres, DPRD Desak Inspektorat Audit Perumda Benuo Taka

Anggota DPRD PPU, Irawan Heru Suryanto meminta Inspektorat melakukan audit keuangan Perumda terkait pembangunan rice milling unit.
Anggota DPRD PPU, Irawan Heru Suryanto meminta Inspektorat melakukan audit keuangan Perumda terkait pembangunan rice milling unit.

Kaltimku.id, PPU – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) mengalokasikan anggaran penyertaan modal kepada Perumda Benuo Taka untuk pembangunan rice milling unit (RMU), lebih kurang Rp 29 miliar anggaran pembangunan pabrik penggilingan padi di Desa Sri Raharja tersebut, Rp 12,5 miliar sudah dicairkan.

Dari sekira 40 persen dana penyertaan modal yang sudah disalurkan ke Perumda Benuo Taka, belum terlihat progres pembangunan rice milling unit. Padahal, peletakan batu pertama atau penanda dimulainya pembangunan RMU sudah dilakukan oleh Bupati PPU non aktif Abdul Gafur Mas’ud (AGM), pada 17 Agustus 2021.

Bacaan Lainnya

Menyikapi nol progres pembangunan RMU, anggota DPRD PPU, Irawan Heru Suryanto meminta Inspektorat melakukan audit keuangan Perumda, guna memastikan dana yang disalurkan pemerintah daerah digunakan sesuai peruntukan.

“Kami mendesak kepada Inspektorat, segera lakukan audit Perumda Benuo Taka. Kemana uang yang sudah disalurkan pemda,” kata Irawan, Rabu (23/2/2022).

Audit oleh Inspektorat untuk memastikan, keberadaan dana penyertaan modal sebesar Rp 12,5 miliar itu. Apabila dananya belum terpakai, ia meminta kepada Perumda agar segera melakukan perencanaan kerja. Namun, jika terjadi sebaliknya, maka ia mendorong pemerintah daerah melakukan langkah-langkah hukum.

“Bagaimana dana Rp 12,5 miliar bisa dipertanggungjawabkan. Kalo tidak ada segera lakukan langkah-langkah hukum. Karena jika terjadi seperti itu bisa masuk kategori pidana,” jelasnya.

Dikatakan Irawan, seharusnya dengan waktu dua bulan pasca pencairan sudah ada progres nyata. Terlebih, pembangunan RMU diproyeksikan sudah memberikan pemasukan bagi daerah sebesar Rp 4 miliar per tahun pada 2023 mendatang. Ditargetkan, proses audit rampung dalam kurun waktu satu bulan ke depan.

“Faktanya di lapangan hanya ada bekas peletakan batu pertama dan sudah ditumbuhi ilalang,” pungkasnya.*

Editor: Hary BS

Pos terkait