Kaltimku.id, SAMARINDA — Tidak meratanya penyebaran dokter-dokter spesialis di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), mendapat sorotan dari Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Puji Setyowati. Dirinya menyoroti masalah penumpukan dokter spesialis di pusat kota, sementara daerah pelosok Benua Etam masih kekurangan tenaga medis yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Meskipun Kaltim telah melaksanakan ekspansi tenaga kesehatan dengan menambahkan 24.900 orang, Puji Setyowati menilai penyebarannya masih belum merata. Puji menyebut kebutuhan tenaga kesehatan sebenarnya telah tercukupi, tetapi tantangan terbesar adalah penyebaran yang tidak merata.
“Kita menilai penyebaran Dokter Spesialis tersebut belum merata. Sementara dalam hal rasio, kebutuhan tenaga kesehatan sebenarnya sudah tercukupi, terutama karena formasi-formasi tenaga kesehatan lebih mudah dibandingkan dengan bidang pendidikan,” ucapnya, Selasa (24/10/2023) Gedung Sekretariat DPRD Kaltim.
Politikus senior, itu mempertanyakan mengapa dokter-dokter spesialis cenderung berkumpul di wilayah perkotaan, sementara daerah pedesaan memerlukan perhatian serius. Ia mengajak pemerintah provinsi untuk memastikan bahwa tenaga medis spesialis tersedia di seluruh Kaltim.
Puji Setyowati juga mengingatkan pemerintah mengenai masalah pendapatan bagi tenaga kesehatan, terutama mereka yang telah menempuh pendidikan spesialis yang memerlukan biaya tinggi. Ia menekankan pentingnya memberikan kompensasi yang lebih baik, terutama bagi tenaga kesehatan yang ditempatkan di wilayah pinggiran.
“Ini perlu yang diperhatikan oleh Pemerintah, biar semuanya merata di seluruh Provinsi Kaltim. Dalam hal ini, diperlukan kompensasi yang lebih baik, khususnya jika tenaga kesehatan tersebut ditempatkan di wilayah pinggiran,” tambahnya.
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim, penyebaran yang merata dan pemberian insentif yang adil bagi tenaga medis menjadi kunci utama yang perlu diperhatikan oleh pemerintah.***
