Kaltimku.id, PPU – Empat Puskemas di wilayah Kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur ditutup sementara. Hal itu, akibat puluhan tenaga kesehatan (nakes) termasuk dokter positif terpapar Covid-19. Saat ini, terdapat 37 orang tenaga kesehatan dan staf Puskesmas menjalani isolasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dr Jansje Grace Makisurat mengatakan penutupan sementara fasilitas kesehatan masyarakat tersebut, untuk menekan tingkat penyebaran Covid di lingkup medis. Selain Puskemas, 45 orang nakes dan manajemen yang bertugas di RSUD Ratu Aji Putri Botung, juga terinfeksi virus corona.
“Sudah puluhan nakes di puskemas yang positif, makanya sementara kami tutup dan tidak melayani perawatan atau tindakan medis lain,” kata Grace, Rabu (14/7/2021).
Empat unit Puskesmas yang ditutup adalah Puskesmas Babulu, Puskesmas Sotek, Puskemas Maridan dan Puskesmas Sepaku I. Layanan kesehatan sementara dihentikan. Namun, untuk IGD (Instalasi Gawat Darurat) tetap dibuka.
Selain tenaga kesehatan dan staf Puskesmas, lima orang dokter juga dinyatakan terkonfirmasi positif hasil swab antigen. Tiga dokter bertugas di Puskesmas Babulu, satu dokter asal Puskesmas Sepaku I dan seorang dokter gigi.
“Seluruh nakes dan dokter yang positif jalani isolasi. Syukurnya sejauh ini tidak ada nakes yang meninggal terpapar Covid,” terang Grace yang juga menjabat sebagai juru bicara satgas penanganan Covid PPU tersebut.
Upaya menekan angka penyebaran Covid dilakukan Satgas Covid PPU dengan menggelar rapid antigen dibeberapa wilayah. Langkah itu dengan melibatkan personel TNI/Polri. Diakuinya, upaya mengantisipasi penyebaran kasus Covid-19 masih terbatas jumlah petugas.
Sampai saat ini, angka positif Covid-19 di PPU mencapai 1.859 kasus. 75 meninggal terkonfirmasi positif, 25 meninggal dengan komorbid, dan 350 orang warga masih terpapar, 34 diantaranya menjalani perawatan di RSUD Ratu Aji Putri Botung. Sedangkan pasien sembuh sebanyak 1.434 orang
Berdasarkan zona wilayah, Kecamatan Penajam memiliki tingkat penyebaran tertinggi dengan 1.164 positif dengan 41 orang meninggal. Kecamatan Sepaku sebanyak 284 dengan 16 orang meninggal. Sementara Kecamatan Waru dan Babulu masing-masing 223 dan 188 kasus.
“Kami minta masyarakat sadar dan tidak abai dalam menerapkan prokes pencegahan. Ya minimal terapkan 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” pungkas Grace.*(adv)