Kaltimku.id, PPU – Sempat menyandang zona kuning atau daerah dengan risiko rendah Covid-19 cukup lama, kemudian pindah ke zona oranye alias daerah berisiko sedang, tiba-tiba Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur bergabung ke zona membara (merah) atau daerah dengan kasus Covid-19 sangat tinggi, Kamis (24/6/2021).
Berubahnya status ke zona membara, karena di wilayah Bupati Abdul Gafur Mas’ud (AGM) itu ada puluhan warga terpapar Covid-19. Tidak tanggung-tanggung, warga yang terserang virus Corona di daerah adik kandung Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud itu, 22 orang, dan sembuh dua orang.
Tidak ada kasus kematian di PPU, namun lonjakan kasus terkonfirmasi pada hari yang sama terbilang cukup mengejutkan. Karena beberapa hari sebelumnya penambahannya dibawah 13 kasus dalam sehari selama sepekan terakhir.
Dengan tambahan 22 kasus terkonfirmasi Covid-19 itu, jumlahnya dalam setahun lebih menjadi 1.366 kasus, kesembuhan 1.242 pasien, dan meninggal dunia 59 orang. Dari terus bergeraknya angka-angka ini, Satuan Tugas (Satgas) Kabupaten PPU dan pihak terkait lainnya merawat sekitar 65 pasien.
Jumlah positif di atas 51 kasus itu, PPU sementara ini bergabung dengan 8 kabupaten/kota wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) lainnya yang sama-sama membara, yaitu Kota Balikpapan, Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Selain itu, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kota Bontang, Kabupaten Berau, Kabupaten Paser/Grogot, dan Kabupaten Kutai Barat (Kubar).
Sementara, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) satu-satunya daerah yang berstatus zona kuning. Jumlah kasus terkonfirmasi, kesembuhan dan meninggal dunia di wilayah Bupati Bonifsius Belawan Geh dan Yohanes Avun ini, masing-masing 423 kasus, 411 pasien dan 9 orang. Pasien yang masih dalam perawatan 3 orang.*(adv)