Balikpapan, Kaltimku.id – Biyel Panggawa Tampemawa, remaja 15 tahun, warga Graha Indah, Balikpapan Utara yang baru masuk SMK, menjadi korban penganiayaan oleh dua orang yang diduga petugas keamanan (sekuriti) proyek jalan tol PT HK dan Adhi Karya di kawasan Golf Senyiur Kariangau, Balikpapan Utara.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu malam, (16/7/2025), sekitar pukul 19.30 WITA. Akibat penganiayaan tersebut, Biyel mengalami luka memar dan lecet di beberapa bagian tubuh, termasuk kepala dan wajah. Ia juga mengaku mengalami nyeri di bagian perut dan dada.
Menurut keterangan korban yang didampingi ayahnya yang juga seorang wartawan senior Kaltim, kejadian bermula saat ia mengantar temannya mengambil pancing di dekat area proyek tol. “Pancing memang ditinggal teman dari dia mancing siang, makanya dia temanin ambil,” cerita Biyel dengan sekali-kali meringis menahan sakit dari luka luka di tubuhnya.
Saat hendak pulang, Biyel mendengar suara tembakan dari arah proyek tol. Karena terkejut, ia berusaha menghidupkan motornya dan melarikan diri. Namun, ia dihadang oleh dua orang yang kemudian menyerangnya. Korban mengaku dipukul dan ditendang hingga terjatuh. Para pelaku kemudian membawa Biyel ke pos keamanan proyek di Km 11, di mana ia diamankan bersama Babinsa dan Babinkamtibmas Balikpapan Utara hingga orang tuanya tiba.
Kondisi Biyel setelah kejadian sangat memprihatinkan. Luka-lukanya cukup serius dan membutuhkan perawatan medis. Visum et repertum (Visum) telah dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendokumentasikan seluruh luka yang dideritanya.
Keesokan harinya, orang tua Biyel, Kony Tampemawa, melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Balikpapan Utara. Laporan kemudian dilimpahkan ke PPA Polres Balikpapan karena korban masih di bawah umur. Kony juga secara resmi melaporkan kasus penganiayaan ini ke Reskrim Polresta Balikpapan. Ia meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas para pelaku.
Pihak Polres Balikpapan menyatakan akan menyelidiki kasus ini secara menyeluruh. Kasus ini menimbulkan keprihatinan mengingat korban masih berusia 15 tahun dan menjadi korban kekerasan yang diduga dilakukan oleh petugas keamanan proyek. Semoga pihak berwajib dapat segera mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi Biyel Tampemawa dan keluarganya.*** (Tim)