Resiko Tinggi Bencana Longsor di Wilayah IKN Ada di Desa Telemow

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU, Nurlaila
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU, Nurlaila

Kaltimku.id, PPU – Pemerintah pusat telah menetapkan wilayah Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur  sebagai lokasi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN). Berdasarkan Undang-Undang nomor 3 tahun 2022 tentang IKN, kawasan inti maupun daerah pengembangan berada di Kecamatan Sepaku.

Dari 15 desa/kelurahan yang ada di Sepaku, Telemow menjadi wilayah dengan resiko tertinggi terjadinya bencana longsor. Kondisi geografi hingga kontur tanah di Desa Telemow, menjadi pemicu ditetapkanya sebagai wilayah rawan longsor, dibandingkan desa/kelurahan lainya.

Bacaan Lainnya

“Di Desa Telemow dan sekitarnya memiliki kontur tanah yang mudah bergerak. Sehingga potensi terjadinya longsor cukup tinggi disitu,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU, Nurlaila, Kamis (3/3/2022).

Tingginya resiko bencana longsor di wilayah Telemow berdasarkan data dari  Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG). Selain karena bencana longsor pernah terjadi di tahun 2018,  hal itu juga merujuk kondisi tanah di Telemow masuk kategori labil.

Resiko terjadinya longsor di wilayah tersebut, juga dipengaruhi letak permukiman warga yang berada di lereng bukit. Kondisi itu dapat memicu terjadinya longsor, lantaran pengelolaan sanitasi dan saluran air yang mengikis permukaan tanah.

“Warga memang bermukim di wilayah lereng dan sangat berpotensi karena buangan air rumah-rumah bisa memicu longsor di wilayah itu,” ucap Lala.

Upaya menekan resiko terjadinya longsor sudah dilakukan pemerintah daerah, dengan merelokasi warga yang bermukim di lereng bukit. Namun hal itu ditolak, dengan alasan sudah menetap lama sehingga enggan berpindah.

“Dari pemerintah daerah sudah pernah menawarkan ke warga untuk direlokasi ke Trunen. Mungkin karena sudah lama menetap dan nyaman, mereka menolak,” terangnya.

Dengan masuknya wilayah Telemow menjadi bagian dari IKN Nusantara, Nurlaila berharap pemerintah pusat memberikan solusi atas kondisi tersebut. Sehingga resiko terjadinya longsor ke depannya dapat diminimalisir.*

Editor: Hary BS

Pos terkait