Setelah Setahun Absen, Festival Belian Nondoi Kembali Diselenggarakan

Sejumlah pejabat pemkab PPU hadiri Festival Adat Budaya Belian Paser Nondoi, seperti Plt Sekda Muliadi, Wakil Ketua DPRD, Hartono Basuki hingga Ketua PKK, Hj. Risna Rais
Sejumlah pejabat pemkab PPU hadiri Festival Adat Budaya Belian Paser Nondoi, seperti Plt Sekda Muliadi, Wakil Ketua DPRD, Hartono Basuki hingga Ketua PKK, Hj. Risna Rais

Kaltimku.id, PPU – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) tahun ini kembali menggelar Festival Belian Nondoi. Ritual bersih-bersih kampung suku Paser tersebut, kembali dilaksanakan setelah absen di tahun 2020 lalu akibat pandemic Covid-19.

Biasanya, Belian Nondoi diselenggarakan selama tujuh hari berturut-turut. Namun, lantaran masih di tengah situasi pandemi Covid019, festival adat suku Paser itu hanya digelar selama dua hari, di rumah Adat Kuta Paser.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah tahun ini kita bisa laksanakan Festival Adat Budaya Belian Paser Nondoi, setelah tahun lalu ditiadakan akibat pandemic” kata Kepala Disbudparpora PPU, Andi Israwati yang membacakan sambutan Bupati PPU, Abdul Gafur Mas’ud (AGM), Rabu (20/10/2021).

Dijelaskan Andi Israwati, kegiatan Festival Belian Nondoi sebagai salah satu upaya melestarikan ada dan budaya yang ada di tanah Benuo Taka. Festival adat budaya tersebut, merupakan aset dan memiliki nilai tinggi dalam budaya suku Paser yang merupakan masyarakat asli PPU.

“Pelestarian budaya melalui pelaksanaan festival adat ini, adalah sebagai sebuah simbol kemenangan kita terhadap laju perkembangan jaman yang semakin global. Oleh karena itu pemerintah daerah menyambut baik pelaksanaan festival adat ini. Terlebih melibatkan masyarakat PPU,” lanjutnya.

Gelaran Festival Belian Nondoi dihadiri oleh Sultan Paser YM Aji Muhammad Jarnawi. Selain selain ritual bersih-bersih kampung, festival tersebut juga memiliki makna penghormatan pada leluhur dan meminta keberkahan dari sang pencipta.*

Editor: Hary T BS

Pos terkait