Kaltimku.id, PPU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur menggelar kegiatan simulasi penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Simulasi pencegahan dilaksanakan bersama tim gabungan TNI/Polri di depan Mapolres Penajam, Jumat (19/3/2021).
Kepala BPBD Kabupaten PPU, Marjani mengatakan simulasi sebagai langkah kesiapsiagaan penanganan karhutla. Mengingat, potensi kebakaran hutan maupun lahan cukup tinggi akibat dipengaruhi masuknya musim kemarau saat ini.
“Simulasi itu untuk mengasah skill dan menjadi pedoman bagi kita ketika ada penanganan itu sudah terlatih secara teknik,” ujar Marjani, Jumat (19/3/2021).
Meski tidak menjamin keberhasilan, namun upaya itu untuk meminimalisir dalam penanganan karhutla. Dijelaskannya, berdasarkan koordinasi dengan Satgas karhutla, sumber air masih menjadi kendala dalam menangani kebakaran hutan dan lahan. Minimnya sumber air dapat menghambat proses penanganan karhutla.
“Hasil identifikasi potensi alami sumber air cukup kecil tidak bisa diandalkan. Solusinya kita berkoordinasi dengan dinas PU untuk membangun kanalisasi dan embung,” ungkapnya.
Kanalisasi dan pembangunan embung menjadi solusi terhadap kebakaran hutan dan lahan. Selain menjadi sumber air, keberadaan embung maupun kanal juga menjadi pemisah antara lahan dengan permukiman.
“Untuk titik kanalisasi belum kita petakan. Yang pasti di wilayah dengan tingkat karhutla yang tinggi,” tutupnya.
Potensi kebakaran lahan berada di kecamatan Penajam. Pasalnya, lahan gambut di dua wilayah luasanya mencapai 700 hingga 1.000 hektar. Dimana kelurahan Petung dan Desa Giripurwa merupakan wilayah dengan lahan gambut terluas.
Kekuatan personel dalam menangani bencana karhutla sebanyak 80 orang. Jumlah itu terdiri dari BPBD, Pemadam, TNI/Polri dan Satpol-PP.*