Sinar Literasi di Malam Hari: Keseruan Workshop Perpustakaan Balikpapan

Penulis: Yesti Dwi. P, Peserta Workshop Jurnalistik

BALIKPAPAN — Suasana malam di Dinas Perpustakaan dan Arsip (Disputakar) Kota Balikpapan di kawasan Jln Piere Tendean, Balikpapan Kota, Kota Balikpapan terasa hidup jauh dari kesan sepi. Disputakar Kota Balikpapan dimulai medio Oktober ini pada  Selasa, Rabu dan Kamis buka dari pukul 08.15 hingga pukul 20.30 WITA.

Bacaan Lainnya

Pada pekan ini sejak 14 hingga 16 Oktober 2025 Disputakar menggelar acara workshop, yakni Workshop Mendongeng, Master of Ceremony (MC) dan Jurnalistik, masing-masing diisi oleh pemateri profesional di bidangnya masing-masing.

Tiga kegiatan workshop tersebut bertujuan untuk menyemarakkan aktivitas di perpustakaan sejak perubahan waktu buka sejak pagi hingga malam hari. Hal ini menandakan kegiatan ini berhasil menarik antusiasme tinggi dari peserta.

Pendongeng cilik sedang beraksi

“Sejak ada perubahan waktu hingga malam, ada peningkatan pengunjung baru sebanyak 900-an orang dan bertambahnya pendaftar anggota baru sebanyak 38 orang. Diketahui mulai kedatangan banyak pengunjung dari kalangan pelajar dari sekitar perpustakaan sampai pulang sore dan dari kalangan karyawan sampai jam malam,” ujar Lutfi Anisa, selaku staf di perpustakaan, Kamis (16/10/2025) malam.

Menurut penuturan Leny  Yunihartati salah satu peserta jurnalis, bahwa kegiatan workshop MC yang paling banyak diminati  dengan pemateri Nor Maya Sari.
“Banyaknya peminat di workshop ini (MC) karena pemateri juga turut membantu membagikan informasi acara melalui kanal media sosial pribadinya. Sehingga banyak peserta umum dari followersnya mulai usia anak-anak kelas 3 SD, SMP dan orang dewasa dari pekerja seni dan pengajar,” tuturnya di sela kesimpulan wawancaranya bersama Titik Murdianti sebagai koordinator acara workshop.

Hal ini diakui pula dari salah satu peserta MC, yaitu Wulandari Gustrianty. Dirinya mengetahui acara ini karena mengikuti informasi dari Facebook Nor Maya Sari. “Karena saya sudah mendaftar sebagai anggota perpustakaan, kesempatan ini tidak bisa dilewatkan,” ujarnya. Diakuinya selama workshop telah mendapatkan wawasan baru tentang  penguasaan panggung.

“Setiap teori diselingi praktekkan di hari kedua dengan tampilan langsung dikoreksi pemateri. Selain itu, diharapkan sudah menyiapkan bahan yang menarik seperti boleh menggunakan bahan yang viral di 10 detik pertama supaya menarik perhatian penonton. Di sekolah saya terbiasa membawa acara selalu melatih diri. Tapi setelah berlatih disini, saya semakin paham gaya pembawaan harus disiapkan dengan matang,” ungkapnya di sela kegiatan berlangsung sembari memperlihatkan Qiu Card buatannya sendiri.

Di hari ketiga pertemuan akhir semua peserta workshop berkumpul di aula, bergantian praktek dengan peserta pendongeng.
Untuk workshop mendongeng dengan pemateri Muhammad Amir yang sasaran pesertanya adalah guru TK/ PAUD, saat di lapangan peserta masih sedikit karena terkendala jam malam di hari aktif kurang diminati sehingga hanya dihadiri beberapa kalangan pengajar.

Sedangkan workshop jurnalistik dengan pemateri Herry Trunajaya di buka untuk umumnya peserta yang memiliki minat di bidang kepenulisan khusus jurnalisme. Diakui dari hasil wawancaranya  bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan jadwal malam di perpustakaan daerah. Diharapkan setelah kegiatan ini, semakin banyak pengunjung dari masyarakat Kota Balikpapan dapat berkegiatan literasi positif di ruang kolaboratif.***

Pos terkait