BALIKPAPAN, Kaltimku.id –Warga lingkungan RT.42 dan RT.65, Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur memrotes kehadiran SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Umum) di lingkungan mereka. Sebab, adanya SPBU tersebut tanpa ba bi bu dengan warga setempat.
Seperti yang dituturkan Ketua RT.42, Susanto kepada media, memang sejak awal pembangunan SPBU hingga saat ini sudah selesai, Ketua RT setempat tidak pernah diberitahukan, bahkan sosialisasi saja tidak pernah dilakukan.
“Kami selaku Ketua RT. 42 tidak pernah dilibatkan pembangunan SPBU tersebut. Bahkan hingga saat ini siapa pemilik SPBU tidak tau,” tegas Susanto, kepada media ini, Sabtu (29/06/2024).
Padahal, lanjut Susanto, adanya SPBU tersebut sangat mengganggu jalan yang dilalui warga RT.42 dan 65. Karena, letak SPBU hanya 100 meter. Bagaimana nanti jika terjadi antrean di SPBU, akhirnya warga mengambil arus tengah jalan. Lebih bahaya dan parah lagi, arus lalu lintas turunan RSKJ cukup curam dimana kendaraan yang melintas sangat laju, hingga tingkat kerawanan sangat tinggi.
“Bukan itu saja, di daerah tersebut seperti diketahui sangat rawan kecelakaan dan kemacetan cukup tinggi. Seharusnya sebelum membangun harus diadakan studi kelayakan, bukan hanya mementingkan bisnis semata,” keluh Susanto.
Sementara itu Ketua LPM Kelurahan Graha Indah Shidiq Nur Alam, S.E membenarkan apa yang disampaikan Ketua RT.42, memang benar pembangunan SPBU tersebut tidak ada koordinasi dengan Ketua RT dan warga sekitar. Untuk itu pada pertemuan ini diharapkan ada solusi agar apa yang dikeluhkan warga dapat diakomodir.
LURAH TIDAK DIAJAK KOORDINASI
Lurah Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara, Muhammad Arif Rahman kepada media ini mengatakan, pihaknya juga tidak pernah diajak koordinasi terkait pembangunan SPBU di lingkungan RT.42 dan menghimbau kepada pemilik SPBU segera melakukan komunikasi baik kepada aparat terkait maupun masyarakat sekitar.
Karena keberadaan ini sangat riskan bagi arus lalu lintas sekitar. Ini menyangkut keselamatan manusia, jika masalah keluar masuk kendaraan ke SPBU saat pengisian, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi hal yang tak diinginkan bersama.
“Kami sangat berharap pihak dari SPBU memperhatikan tentang keselamatan warga,“ pungkas Shidiq Nur Alam. (*/YunD/HTBS)