Kaltimku.id, PPU – Produksi beras di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur tahun 2021, tercatat surplus sebanyak 21.570 ton. Angka tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan warga PPU yang mencapai rata-rata 15.791 ton per tahun.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten PPU, Surito Widarie mengatakan produksi beras petani lokal sepanjang tahun ini mencapai 37.361 ton. Jumlah produksi beras itu hanya sekitar 30 persen dari kebutuhan seluruh masyarakat PPU dalam setahun. Produksi
“Ketersediaan beras kita selama setahun ke depan masih aman. Dengan 185 ribu jiwa, kebutuhan pangan kita hanya di kisaran 15 ribu ton setahun,” kata Surito, Jumat (31/12/2021).
Dijelaskan Surito, produksi beras tersebut merupakan hasil panen petani lokal dari bulan Januari sampai Desember 2021. Adapun kebutuhan rata-rata per bulan mencapai sekitar 1.300 ton.
Hasil produksi beras petani PPU sendiri, lanjut Surito tidak hanya di konsumsi oleh masyarakat PPU. Tetapi juga dikirim ke daerah lain di Kalimantan Timur (Kaltim) maupun ke Kalsel dan Kaltara.
“Beras kita juga di konsumsi oleh masyarakat luar PPU. Karena kualitas beras kita juga tidak kalah dari beras asal Sulawesi atau Jawa,” ungkapnya.
Sebagian besar, hasil produksi beras di topang dari petani di wilayah Kecamatan Babulu. Lahan pertanian di wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Paser tersebut, memiliki area paling luas dibandingkan tiga kecamatan lain.
Ke depan, tambah Surito lahan pertanian dan hasil produksi beras di PPU bakal semakin meningkat. Hal itu seiring pembangunan Bendung Telake yang masuk dalam proses pengerjaan. Bendung Telake diproyeksikan menjadi sumber irigasi lahan pertanian di wilayah PPU dan Paser.
“Jika bendung selesai, maka dipastikan hasil produksi petani akan semakin meningkat. Karena sumber airnya sudah tidak sulit,” tutupnya.*
Editor: Hary BS