Terkait Banjir di Wilayah IKN, AGM Sudah Laporkan ke Pusat

Terkait banjir di Sepaku, Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud (AGM) mengaku sudah melaporkanya ke Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Terkait banjir di Sepaku, Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud (AGM) mengaku sudah melaporkanya ke Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Kaltimku.id, PPU – Banjir akibat luapan air sungai menggenangi ratusan rumah di wilayah Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim). Dua desa, Sukaraja dan Bukit Raya mengalami dampak paling parah dari banjir yang dipengaruhi meningkatnya volume air laut tersebut.

Kendati berdampak terhadap permukiman warga, namun kondisi itu tidak berlangsung lama. Banjir yang menggenangi permukiman surut dalam beberapa jam. Hal itu, seiring kondisi pasang surut air laut.

Bacaan Lainnya

Atas peristiwa tersebut, Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud (AGM) mengaku sudah melaporkanya ke Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Mengingat, wilayah Sepaku menjadi lokasi Ibu Kota Negara (IKN) baru.

“Sudah saya laporkan ke Bappenas terkait banjir di Sepaku. Dan saya meminta bantuan pusat maupun provinsi, agar mengurangi pendangkalan-pendangkalan sungai. Sehingga ke depanya tidak terjadi lagi,” terang AGM, Selasa (21/12/2021).

Dikatakan AGM, terjadinya banjir akibat meningkatnya tinggi muka air laut, tidak hanya terjadi di wilayah PPU. Namun, daerah lain yang memiliki wilayah pesisir juga berdampak. Peningkatan sedimentasi pada badan sungai menyebabkan air meluap ke dataran rendah hingga permukiman.

Tidak hanya normalisasi endapan sedimentasi yang ada di sungai, pembangunan jalur air seperi parit hingga waduk untuk menampung debit air juga diperlukan. Sehingga ke depan, potensi banjir warga IKN dapat di antisipasi.

“Saya berharap oleh pusat dibangunkan parit atau jalur air yang lebih besar. Kemudian tempat-tempat yang bisa dijadikan waduk agar memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat,” tandasnya.*

Editor: Hary T BS

Pos terkait