Jurnalis: JJD
Kaltimku.id, BARABAI — GEGER bocah hilang tenggelam kembali merebak di Kota Barabai. Kali ini, anak laki laki 9 tahun, M Ainur Rafi, yang dilaporkan tenggelam di Sungai Barabai pada Jumat (23/2/2024) sore menjelang senja.
Hilangnya Rafi, warga Jalan Hevia Barabai itu mengingatkan akan kejadian serupa 20 hari lalu. Saat itu, Lutfi Hidayat (12) yang tenggelam di Munti Raya sungai Barabai ditemukan hanyut terbawa arus sekitar 1,6 km ke hilir sungai pada 4 Februari 2024 lalu.
Informasi media ini menyebut, korban Ainur Rafi bin Sahludinnor tenggelam di seputar jembatan Siring Joewita. Satu jembatan penyeberangan di lekukan sungai pusat kota Barabai ke seberang tembus ke Jalan Hevia, Kelurahan Barabai Darat, Kota Barabai.
“Korban sebenarnya kada bisa “bakunyung” (tak bisa berenang), tapi “katuju” (sangat suka) “bekakawalan” termasuk mandi mandi bersama,” ucap Arsyad, salah satu tetangganya kepada media ini.
Arsyad tak mengetahui persis kronologisnya. Tapi, selepas korban mandi bersama sekitar pukul 17.30 WITA, ia kembali sendirian menjelang shalat Maghrib untuk mengambil sandal yang tertinggal di pemandian.
Celakanya, saat mau mengambil sandal di pinggir sungai, korban disebut “tadangsar” (terpeleset) dan jatuh ke tengah sungai yang arus airnya cukup deras.
“Aku dengar, ada saksi di seberang sungai atau di deretan Toko Tujuh yang melihat korban “tadangsar” dan tangannya sempat “kakancawai” di sungai. Hanya saja saksi itu tak langsung berteriak minta tolong,” cerita Arsyad agak menyangkan.
Upaya pencarian korban sendiri dilakukan warga bersama para relawan, TRC BPBD HST, unsur TNI dan Polisi sepanjang Jumat malam. Namun, sampai Sabtu (24/2/2024) pagi, jasad korban masih belum ditemukan.
Hari Sabtu ini (24/2/2024) upaya pencarian pun diintensifkan dengan melibatkan tim SAR Gabungan. Tak hanya TRC BPBD HST, para relawan swasta, unsur TNI dan Polisi, tapi melibatkan Basarnas dari Unit Siaga SAR (USS) Tabalong.
Kepala Basarnas Banjarmasin Al Amri melalui Koordinator USS Tabalong, Maulana Abdillah membenarkan siap menurunkan tim Rescue ke lokasi kejadian. “Tim USS Tabalong menurunkan empat orang dengan peralatan lengkap,” ujar Maulana.
Maulana Abdillah menyebut, upaya pencarian dilakukan tim SAR dengan penyisiran sungai. Menggunakan sejumlah perahu karet milik BPBD HST. “Kita berharap, korban bisa segera dapat ditemukan,” katanya.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD HST, Ahmad Apandi sendiri menyebut, korban M Ainur Rafi bin Sahludinnor, adalah warga Jalan Hevia, RT 04, Kelurahan Barabai Darat, Kecamatan Barabai, Kabupaten HST.
“Korban berstatus pelajar dan saat ini duduk di bangku SD Kelas 2,” ucap Apandi dikutip secara terpisah dari medos yang sama.
Apandi pun mengurai sedikit kronologinya. Sekitar pukul 17.30 WITA, korban mandi di sungai bersama temannya. Lantas sekitar pukul 18.00 WITA, temannya pulang duluan, dan orang tuanya mencari anaknya yang belum pulang dan hanya menemukan sandalnya di pinggir sungai.
Dari keterangan saksi, urai Apandi, ada penjaga toko yang sempat melihat Rafi mandi di sungai. “Saksi yang melihat korban mandi adalah penjaga toko di sekitar lokasi,” jelasnya.
Bagaimana lokasi kejadian itu? Siring Joewita terletak di daerah lekukan sungai Barabai atau sungai Benawa. Dulunya di seputar kawasan ini ada gedung bioskop (biskup) Joewita yang dibangun sejak zaman Belanda.
Lantas di seberang sungai depan “biskup” tersebut tumbuh seonggok pohon karet berakar serabut atau disebut Rambung. Pohon Rambung ini sering dijadikan mainan anak anak kota pada tempo doeloe.
Tapi, seiring perkembangan pembangunan Kota Barabai, ibu kota Kabupaten HST, gedung biskup itu diketahui dirombak total. Dijadikan pertokoan yang sekarang dikenal sebagai pusat jajanan serba ada (Pujasera) Murakata.
Lantas pinggir sungainya ditapir. Dibuat siring beton dan taman dengan penghijauan. Sedang untuk memudahkan warga dibangunkan jembatan gantung ke seberang sungai. Persis di bawah pohon Rambung dulu yang sekarang sudah menjadi bangunan lokasi sekolah SD.
Angker kah lokasi jembatan Siring Joewita yang tembus ke bekas pohon Rambung di seberang jalan Hevia itu? Wallahu’alam! Semoga saja korban cepat ditemukan.***