Warga Gunung Bugis Mulai Berontak Melawan Narkotika

Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Kawasan Gunung Bugis, Kampung Baru Tengah, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur (Kaltim) selama ini kondang atau dikenal sebagai kampung “Narkoba.” Tentu itu sangat tidak mengenakkan bagi sebagian warganya yang sama sekali tak pernah mengenal bentuk barang haram tersebut.

Terkait hal tersebut, warga Jalan Sultan Hasanuddin, Gunung Bugis, bersama Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Balikpapan, Kepolisian Sektor Barat, Koramil Balikpapan Barat melakukan pertemuan untuk menguatkan masyarakat, agar lebih waspada terhadap peredaran Narkotika dan Obat-obatan (Narkoba) di daerah mereka.

Bacaan Lainnya

Langkah tersebut bertujuan untuk mengubah citra buruk atau stigma kawasan Gunung Bugis. Selama ini, Gunung  Bugis merupakan salah satu wilayah di Balikpapan Barat yang sering dijadikan kawasan untuk bertransaksi narkoba jenis sabu-sabu.

Perlahan namun pasti, citra sebagai kampung narkoba saat ini mulai terkikis, mengingat peran warga Gunung Bugis yang selalu aktif menginformasikan kepada petugas jika ada transaksi narkoba.

Warga setempat memasang spanduk yang bertuliskan ajakan untuk bersama-sama memberantas narkoba dan mengubah image atau kesan Gunung Bugis sebagai kampung narkoba menjadi kampung yang bersih dari barang haram tersebut.

Warga Gunung Bugis, BNNK Balikpapan, Kepolisian Sektor Barat dan Koramil Barat tegas memerangi narkotika

“Hal ini merupakan wujud kerja sama masyarakat bersama BNNK dalam memerangi Narkoba sekaligus menyelamatkan anak bangsa dari penyalahgunaan narkoba terutama di daerah Gunung Bugis,” ungkap Kepala BNNK Balikpapan, Kompol Muhammad Daud, Jumat (4/6/2021).

Muhammad Daud menambahkan, dirinya tidak menampik jika kawasan Gunung Bugis masih menjadi tempat peredaran narkoba.

“Tentu saja, semua itu pasti akan hilang jika peran aktif warganya dalam membantu menginformasikan kepada petugas jika ada penyalahgunaan narkoba di wilayah tersebut,” imbuhnya, seraya menambahkan, pihaknya tak hanya melakukan penindakan saja, melainkan juga fokus untuk pencegahannya.*

Pos terkait