Banjir Meluas ke HSS, Semua Fasilitas Kota Barabai Terendam

Kaltimku.id, BARABAI — Luapan banjir besar di Kota Barabai dan sekitarnya di Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) benar-benar meluas. Sudah menyebar ke wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan.

Update terkini sekitar pukul 19.00 WITA, Ahad/Minggu (28/11/2011) malam, menyebutkan, sejumlah rumah warga di daerah HSS sudah terendam. Antara lain rumah Salimi, Jayadi, Jarkasi dan lainnya di kawasan Bagambir, Desa Bamban Utara, Kecamatan Angkinang, HSS.

Bacaan Lainnya

Kondisi air bah di daerah Bagambir atau di perbatasan “Kanbara” (Kandangan – Barabai) ini masih naik. Genangan air sudah hampir menyeberang jalan raya Trans Kalimantan.

Warga yang terjebak banjir

Salimi dan keluarga sendiri sudah mengungsi ke tempat keluarganya yang lebih aman. Rumahnya terendam banjir sebatas lutut. Begitu pula Jarkasi dan lainnya

Sedang puluhan relawan dari Bamban Utara siap siaga di tempat. “Kami siap siaga mengantisipasi berbagai hal yang tak diinginkan,” ucap satu di antara mereka.

Selain kawasan Bagambir, luapan air bah itu juga menyengsarakan warga Haruyan, HST, termasuk warga di Desa Pengambau Hilir Luar (PHL).

Puluhan warga PHL yang rumahnya “caram” (terendam) di bantaran anak sungai juga mengungsi. Mereka mendirikan Posko dan dapur umum di halaman masjid Miftahul Khair, PHL, yang dijaga dua anggota TNI.

Posko yang sama ramai- ramai didirikan warga yang terdampak banjir di dekat jembatan Pajukungan. Pajukungan sendiri memang “langganan tetap” banjir setiap air DAS Benawa atau DAS Barabai meluap.

Kondisi genangan air di kawasan Pajukungan saat menjelang Maghrib terus naik. Sudah menyeberang jalan Trans Kalimantan yang baru ditinggikan dengan kedalaman air sekira 30 sentimeter.

Imbasnya, hampir ratusan warga dan kendaraannya harus bertahan di pertigaan depan masjid menuju arah Kota Barabai. Sedang dua anggota TNI dan relawan juga harus ekstra mengatur arus lalu lintas mobil dan motor.

Di dalam Kota Barabai sendiri, menurut Mohammad Abidzar Al Kahfi, genangan banjir kali ketiga bulan November 2021 ini, sudah merendam semua fasilitas kota. Semua jalan-jalan protokol, lorong pertokoan di Pasar I, II, dan III, sejumlah kantor, terendam banjir.

“Ketinggian airnya bervariasi. Ya,
antara sebatas pinggang dan dada orang dewasa,” urai Kahfi, warga Barabai yang selalu aktif memantau perkembangan.

Sejauh ini ada belum ada data resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HST terkait jumlah korban, jumlah rumah, luasan dan jiwa warga yang terdampak banjir. Akun instagram BPBD HST sendiri masih berisi foto dan video laporan evakuasi warga yang terjebak banjir di berbagai wilayah.

Banjir besar yang terjadi sejak Sabtu (27/11/2021) tidak hanya menimpa warga Kota Barabai di bantaran DAS Benawa, tapi juga mendera warga di bantaran DAS Batang Alai. Sebab, DAS Batang Alai juga meluap akibat hujan besar di kawasan pegunungan Meratus.*

(JJD, Wartawan Senior Kalimantan)

Pos terkait