Kaltimku.id, PPU – Hujan deras disertai angin kencang terjadi di wilayah Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur dalam sehari terakhir. Diperkirakan, dinamika atmosfer yang mempengaruhi cuaca ekstrem terjadi hingga 23 Juli mendatang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU, Nurlaila mengatakan intensitas hujan yang tinggi disertai angin kencang terjadi di beberapa wilayah Indonesia termasuk Kalimantan Timur.
“Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan cuaca ekstrem akibat fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin di beberapa wilayah Indonesia,termasuk PPU,” kata Nurlaila, Rabu (21/7/2021).
Adanya pertemuan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) berdampak terhadap potensi pertumbuhan awan hujan. Dengan demikian, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin petir diprediksi masih terjadi dalam dua hari ke depan.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap potensi banjir dan bahaya longsor hingga puting beliung, khususnya di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
“Kami minta masyarakat waspada terhadap ancaman banjir di wilayah dataran rendah ataupun yang tinggal di dekat bantaran sungai. Serta ancaman tanah longsor di wilayah dataran tinggi. Karena saat ini kondisi cuaca cukup ekstrem dan sulit diprediksi,” pungkasnya.
Meski tidak termasuk dari 12 daerah berpotensi terjadi cuaca ekstrem yang dirilis oleh BMKG, namun dampak dari fenomena Madden Julian Oscillation dirasakan hingga PPU. Pada Selasa (20/7/2021) hingga Rabu (21/7/2021) pagi hujan lebat disertai angin kencang dan petir terjadi di wilayah Benuo Taka.*(adv)