KALTIMKU.id — Kurikulum Merdeka yang saat ini diterapkan di Indonesia dikritisi oleh anggota DPRD Kaltim, Damayanti. Menurutnya, meskipun kurikulum ini diharapkan dapat memberikan kebebasan lebih bagi siswa untuk mengembangkan potensi diri, namun ia menilai ada kekurangan signifikan dalam hal tanggung jawab anak-anak dalam proses pembelajaran.
“Kurikulum Merdeka saya pribadi rasa tanggung jawab anak-anak kita belajar kurang,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa kurikulum yang lebih fleksibel seharusnya diimbangi dengan pembentukan kedisiplinan dan tanggung jawab yang lebih kuat pada siswa.
Damayanti juga menyampaikan bahwa walaupun Kurikulum Merdeka memungkinkan siswa untuk lebih aktif dan kreatif, hal ini tidak selalu berdampak positif jika tidak ada pengawasan dan arahan yang jelas.
Menurutnya, banyak siswa yang justru merasa kurang terarah dan bingung dengan kebebasan yang diberikan dalam memilih materi yang ingin dipelajari.
Ia menambahkan bahwa kurikulum yang terlalu memberikan kebebasan ini kadang membuat mereka kehilangan fokus dalam menjalani proses belajar yang terstruktur.
“Pembelajaran harus tetap terarah, ada pedoman yang jelas untuk mencapai tujuan pendidikan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Damayanti menyarankan agar pemerintah dan lembaga pendidikan lebih menekankan pada pembentukan karakter dan disiplin siswa dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
Ia berharap agar proses belajar tidak hanya berfokus pada kebebasan belajar, tetapi juga pada penguatan fondasi dasar yang menjadi kunci keberhasilan dalam pendidikan.
Dengan demikian, meskipun memberikan keleluasaan bagi siswa, tetap ada kontrol yang memastikan mereka dapat belajar dengan optimal dan bertanggung jawab.***(adv)