Kaltimku.id, BALIKPAPAN — Sejak diberlakukannya Zona Zero Tolerance (ZZT) di sepanjang Jln. Sudirman, Balikpapan Kota, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) membuat sejumlah pengusaha di kawasan tersebut menjadi “sesak napas” lantaran penghasilan mereka menurun drastis.
Sejumlah warga Jln Jenderal Sudirman dengan didampingi anggota DPRD Balikpapan Johny Ng dan Fadillah mendatangi kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan guna melakukan audiensi bersama Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE terkait diberlakukannya ZZT.
Meskipun sempat menunggu lama, sejumlah perwakilan warga akhirnya ditemui Rahmad Mas’ud di Loby Pemkot Balikpapan, Kamis (28/10/2021).
Fadillah mengatakan sebenarnya warga bukan menolak diberlakukannya ZZT, hanya saja diberlakukannya larangan parkir di sepanjang Jln Jenderal Sudirman sama saja mematikan perekonomian warga.
Karena sejak diberlakukan larangan parkir, pembeli yang ingin singgah tidak mengetahui harus parkir di mana, sementara parkiran yang ada tidak memadai. Jika nekat, akan kena tilang oleh polantas.
“Halaman mereka ini kan kecil, jadi mau parkir di mana yang mau berbelanja. Kalaupun harus parkir di Gedung Parkir Klandasan, pembeli tidak mungkin mau, karena tidak tersedianya Shuttle Bus,” ujar Fadillah.
“Paling tidak…, keinginan kita ini agar diperhatikan, jangan sampai mematikan perekonomian masyarakat,” terangnya lagi.
Di tempat yang sama, Lukman Hendra, perwakilan warga menyampaikan niatnya datang menemui Wali Kota terkait program ZZT yang dinilai sangat menyusahkan warga yang memang memiliki usaha di kawasan Jln Jenderal Sudirman.
“Kita sudah merasakan kesusahan sejak adanya pandemi Covid-19 yang berdampak pada menurunnya perekonomian warga, ditambah lagi pemberlakuan ZZT yang tidak berpihak kepada masyarakat,” ujar Lukman Hendra.
Lukman menambahkan saat ini dirinya bersama warga lainnya tengah berjuang untuk mencari makan, selain itu juga harus membayar pajak serta harus menghidupi sejumlah karyawan yang dimiliki.
“Jadi kami hadir disini memohon kebijakan Wali Kota, agar bisa meninjau kembali program ZZT, karena sangat mengganggu ekonomi kami,” keluhnya yang diamini warga lainnya.
“Kami sangat mendukung program pemerintah, tapi kami juga tolong minta diperhatikan,” tambahnya.
“Tadi pak Walikota bilang akan membicarakan ulang dengan pihak-pihak terkait untuk permasalahan ini,” pungkasnya.
Seorang warga pernah nekat parkir di kawasan ZZT saat akan berbelanja di sebuah toko, tapi apes karena kena tilang. “Saya kapok untuk berbelanja di kawasan Jalan Sudirman, gak ada tempat parkir karena ZZT,” keluh wanita warga Kampung Damai tersebut.*
Wartawan: Ariel S