Kaltimku.id — Anggota DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, menyoroti kebutuhan mendesak untuk pengembangan fasilitas sekolah di Samarinda, khususnya di SMK yang berada di bawah naungan Yayasan Medika.
Ia menilai, jumlah ruang kelas saat ini belum memadai untuk menampung jumlah siswa yang terus meningkat, mencapai 1.400 orang.
“Yayasan Medika ini memerlukan tambahan ruang kelas, sekitar 39 lokal yang masih belum mencukupi,” ujar Sapto.
Menurutnya, kondisi ini menjadi tantangan bagi Pemerintah Provinsi Kaltim untuk terlibat lebih jauh dalam menyediakan sarana pendidikan yang layak.
Terlebih, sesuai peraturan, SMA dan SMK merupakan tanggung jawab provinsi. Ia pun mengapresiasi upaya yayasan yang selama ini berjuang untuk menyediakan fasilitas pendidikan, namun tetap berharap provinsi hadir lebih aktif.
“Provinsi wajib hadir, karena SMK ini menghadirkan sekolah vokasi yang mempersiapkan tenaga kerja siap pakai,” tambahnya.
Sapto juga menyampaikan pandangannya terkait kurikulum Merdeka yang saat ini diterapkan.
Menurutnya, penerapan kurikulum tersebut belum efektif dalam meningkatkan kualitas lulusan. Ia berpendapat bahwa sistem ini terlalu mementingkan kelulusan tanpa memperhatikan kualitas pendidikan.
“Saya jujur saja tidak sepakat dengan kurikulum Merdeka yang membuat anak-anak jadi malas belajar. Jangan sampai kita hanya mengejar kuantitas tetapi mengabaikan kualitas,” tegasnya.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan pendidikan vokasi, Sapto mendesak pemerintah provinsi untuk menambah bangunan dan ruang kelas baru di atas tanah yang dimiliki yayasan.
Ia percaya bahwa peningkatan fasilitas ini dapat menjadi investasi penting dalam menciptakan generasi muda yang siap menghadapi dunia kerja dengan keterampilan memadai.**(adv)