Kaltimku.id, BALIKPAPAN — Pengembangan objek wisata Pantai Manggar Segarasari, Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) terus mendapat dukungan dari DPRD Kota Balikpapan. Pantai Manggar Segarasari memang menjadi tempat wisata favorit warga, baik dalam maupun luar kota, dan menjadi penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata pantai.
“Peningkatan sejumlah fasilitas di pantai Manggar Segarasari tergolong mendesak,” kata anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Amin Hidayat kepada awak media, Rabu (15/6/2022).
Meski semenjak pandemi Covid-19, lanjut Amin, kawasan wisata ini sering sepi karena pemerintah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat. Namun tahun lalu, penambahan asli daerah (PAD) dari objek wisata pantai ini sudah mampu mencapai Rp 1,2 miliar.
Diutarakannya, dewan sering kedatangan tamu dari luar daerah. Mereka pada umumnya bertanya apa produk asli atau spot wisata dari Balikpapan. “Nah, kami sudah minta datanya ke dinas pariwisata, tapi sampai sekarang belum juga ada datanya,” ujarnya lagi.
Amin Hidayat juga menyebutkan, persoalan jalan tikus, khusus Pantai Manggar Segarasari yang harus menjadi perhatian pemerintah, karena keberadaan jalan itu membuat banyak orang bisa masuk ke area wisata tanpa membayar retribusi yang tentu saja berdampak mengurangi pendapatan pemerintah.
“Memang harus ada perbaikan, seperti soal banyak jalan tikus. Itu kan akibatnya mengurangi pemasukan retribusi ke pemerintah, dan itu pastinya berpengaruh pada pemasukan PAD pariwisata. Maka kami minta itu ada perbaikan,” imbuhnya.
Pengelola kawasan wisata, sebut Amin Hidayat, memang harus membuat sejumlah program yang menjadi daya tarik wisatawan setelah peningkatan fasilitas pantai Manggar. Dirinya mencontohkan perlunya pembuatan pusat kerajinan budaya yang bisa menarik wisatawan untuk datang dan mempelajari kebudayaan masyarakat setempat.
Selain itu, Amin juga berharap pemerintah harus mampu menggali potensi wisata baru. Meski itu masih dalam satu kawasan di pantai Manggar Segarasari. Harus ada inovasi dari pihak terkait, jangan itu saja bolak balik pengelolaannya.*