Kaltimku.id, PPU – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) bakal kembali melelang proyek perawatan Jembatan Sesumpu, di tahun 2022. Pasalnya, sudah dua kali di lelang, pengerjaan perawatan konstruksi jembatan tersebut, tidak ada yang berminat.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten PPU, Rian Pasulu mengatakan jembatan yang terbuat dari rangka baja sudah seharusnya dilakukan perawatan. Standar pemeliharaan jembatan dilakukan minimal lima tahun sekali.
“Sudah kita lakukan lelang melalui LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektonik). Dua kali kita lakukan lelang tapi tidak ada yang nawar,” kata Rian, Jumat (24/9/2021).
Rian mengaku tidak tahu pasti penyebab proyek pemeliharaan jembatan dengan senilai Rp 5 miliar kurang diminati. Namun, menurutnya hal itu dipengaruhi minimnya waktu pengerjaan. Pasalnya, dengan kontrak selama 75 hari kalender, para kontraktor dinilai tidak sanggup. Terlebih, proses pemeliharaan jembatan penghubung Keluruhan Kampung Baru dan Sungai Parit tersebut, membutuhkan waktu pengerjaan yang cukup lama serta ketelitian.
Sebelum dilaksanakan lelang perawatan, Rian menuturkan sudah melakukan pengecekan terkait kondisi jembatan bersama pihak Balai Pelaksana Jalan dan Jembatan, Provinsi Kaltim. Hasilnya, ditemukan baut yang sudah lepas maupun longgar.
“Sudah kita cek bersama pihak balai, dan kita di kasih advice teknis untuk pemeliharaannya. Nah di dalam pemeliharaan itu banyak unsurnya, selain mengganti baut juga ada beberapa bagian yang harus diganti karena sudah berkarat,” bebernya.
Dengan tidak adanya kontraktor yang mendaftar saat dua kali dilakukan tender, maka proyek jasa pemeliharaan jembatan Sesumpu akan kembali diusulkan pada tahun 2022. Mengingat, kondisi jembatan yang sudah berumur lebih dari 12 tahun tersebut, sudah membutuhkan perawatan. Meski demikian, jembatan Sesumpu masih layak dan aman untuk digunakan kendaraan dengan muatan dibawah 8 ton.
“Masih bisa untuk kendaraan tapi muatan-muatan tertentu. Sudah kita pasang papan pemberitahuan, tapi selalu hilang. Ya mungkin tahun depan nanti kita coba lelang ulang,” pungkas Rian.*
Editor: Hary T BS