Kaltimku.id, PPU – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) menargetkan relokasi pedagang Pasar Babulu dilaksanakan pada 7 Desember 2021. Sebelumnya, jadwal pemindahan pedagang di pasar lama ke Pasar Induk Desa Babulu Darat telah dua kali mengalami penundaan.
Penundaan pertama terjadi pada 6 September, kemudian diundur menjadi 4 Oktober. Dari penundaan yang kedua, tim relokasi kembali melakukan penundaan lantaran lapak tambahan masih dalam proses pengerjaan.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setkab PPU, Ahmad Usman mengatakan penundaan relokasi pedagang pasar Babulu disebabkan belum rampungnya pembangunan lapak tambahan. Progres pembangunan lapak di luar gedung pasar saat ini mencapai sekitar 80 persen.
“Berdasarkan informasi dari pak Kadis KUKM Perindag (Kuncoro) progresnya sudah 70-sampai 80 persen, dari total lapak tambahan yang akan dibangun sekira 330 unit,” kata Usman yang juga ketua tim relokasi pedagang pasar Babulu, Jumat (12/11/2021).
Pembangunan ratusan lapak tambahan dilaksanakan sejak Juli 2021. Tingginya minat para pedagang untuk berjualan di pasar berkonsep semi modern itu, mengharuskan tim relokasi menyediakan lapak tambahan. Jumlah kios dan los di dalam pasar yang berjumlah 340 unit tidak cukup menampung.
Menurut Usman, belum rampungnya pembangunan lapak disebabkan faktor cuaca. Kondisi hujan menghambat pengerjaan pengecoran pondasi lapak tambahan yang berbahan semen. Selain bangunan lapak, perbaikan jalan lingkar sedang dalam tahap penyelesaian.
“Pemerintah memfasilitasi pedagang yang tidak tertampung dengan dibangunkan lapak tambahan melalui BUMDes. InsyaAllah tanggal 7 itu sudah beroperasi,” imbuhnya.
Anggaran pembangunan lapak tambahan bersumber dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Babulu Darat. Adapun skema kerjasamanya, yakni biaya lapak di luar gedung sebesar Rp 6,5 juta per unit. Besaran itu sudah disepakati antara pedagang dengan pihak BUMDes.*
Editor: Hary T BS