Kaltimku.id, BALIKPAPAN — Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) yang sudah berjalan sejak diterapkan pada 11 Oktober 2021 lalu, setelah hampir dua tahun hanya belajar melalui daring online.
Kurang lebih dua pekan sistem pembelajaran secara tatap muka telah dilaksanakan, dapat berjalan dengan aman dan lancar, sehingga tingkat partisipasi orang tua untuk melibatkan anaknya dalam proses pembelajaran secara tatap muka di sekolah juga meningkat.
Dukungan dari berbagai pihak pun mengalir, termasuk dari anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Asrori yang mendukung penuh langkah pemerintah dalam menerapkan PTM di Kota Balikpapan.
Politikus Partai Demokrat, itu menilai langkah yang diambil Pemkot Balikpapan sangatlah tepat, karena selama Pandemi Covid -19 mendera Kota Balikpapan, sistem belajar mengajar di kota ini sangat tak ideal.
“Ini langkah tepat yang diambil Pemkot Balikpapan, untuk memperbaiki sistem di sektor oendidikan di yang selama ini terganggu akibat Pandemi Covid -19,” ujar Asrori, Senin (25/10/2021).
Asrori menuturkan, PTM harus terus berjalan, sebab kurang lebih hampir dua tahun para Pelajar belum merasakan sistem pembelajaran yang sesungguhnya, dan inilah saatnya untuk menarik kembali semangat para Pelajar untuk bersekolah secara normal.
Meski kasus harian Covid-19 di Kota Balikpapan mengalami penurunan, katanya, namun tak harus abai, harus tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat di sekolah, agar tidak ada penambahan atau klaster baru di Kota Balikpapan akibat PTM.
“Pihak Sekolah harus terus menjaga dan menerapkan protokol kesehatan selama proses belajar mengajar yang sudah ditetapkan pemerintah, agar tidak ada klaster akibat penerapan PTM,” imbuhnya.
Selain itu dirinya juga meminta kepada Pemerintah Kota Balikpapan dengan ditetapkanya sistem PTM, percepatan vaksinasi untuk para pelajar pun harus sesegera mungkin guna terwujudnya Herd Immunity seluruh pelajar terhadap Covid -19.
“Percepatan Vaksinasi dikalangan pelajar sangat perlu, untuk menciptakan kekebalan tubuh para pelajar terhadap virus yang berbahaya ini. Jadi, pemerintah harus gencar melakukan vaksinasi kepada para Pelajar,” pintanya.*
Wartawan: Ariel S