Kaltimku.id, PPU – Pembangunan gedung baru empat lantai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) sejak 2020 belum terealisasi lantaran ketiadaan anggaran.
Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten PPU, Lukasiwan Eddy Saputro mengatakan rencana pembangunan gedung baru empat lantai terkendala akibat dampak pandemi Covid-19. Padahal, jika terealisasi, maka keberadaan gedung tersebut akan menjawab semua permasalahan layanan kesehatan masyarakat PPU.
“Kita sangat kekurangan ruangan pertemuan. Beberapa komite belum memiliki ruangan, seperti komite medis, keperawatan, farmasi yang semuanya itu butuh ruang sendiri. Dan secara akreditasi ruangan itu dibutuhkan,” terang Lukasiwan, Rabu (27/10/2021).
Tidak hanya ruang pertemuan, keberadaan gedung baru juga untuk meningkatkan fasilitas penunjang layanan, seperti ruang rawat dan rawat inap. Mengingat, kapasitas ruang rawat di RSUD saat ini masih terhitung rendah.
Akibat keterbatasan ruangan, layanan rawat jalan yang banyak melayani pasien, masih memanfaatkan ruang kelas VIP.
“Rawat inap kita saat ini hanya mampu menampung 103 bed itupun hanya untuk kelas 3. Jangankan ruang VIP, ruangan kelas 1, kelas 2 kita belum punya,” ungkapnya.
Perlunya pembangunan gedung baru RSUD juga untuk mendukung fasilitas penyimpanan obat. Gudang obat yang ada saat ini dianggap sudah tidak layak. Dengan kapasitas kecil, ruang penyimpanan obat-obatan menjadi terbatas.
Diperkirakan, pembangunan gedung baru RAPB, membutuhkan anggaran senilai Rp 192 miliar. Lukas berharap, wacana pemerintah daerah menambah fasilitas bangunan rumah sakit, segera terealisasi.
“Pembangunan gedung baru rumah sakit itu akan menjawab permasalahan-permasalahan. Sekaligus meningkatkan pelayanan warga PPU,” tandasnya.*