Insiden Idul Adha di HST, Sopir Mobil Terserang Epilepsi, Seruduk Tiga Rumah Warga, Satu Tewas di RS

BARABAI, Kaltimku.id — Polres HST melalui Unit Gakkum Sat Lantas kini menangani kasus kecelakaan lalu lintas di hari Idul Adha, 17 Juni 2024. Insiden laka lantas itu menewaskan satu warga dan merusak tiga pelataran rumah warga.

Kapolres HST, AKBP Jimmy Kurniawan melalui Kasi Humas Iptu Akhmad Priadi menjelaskan, peristiwa laka lantas itu di Desa Banua Rantau RT. 003, RW. 002, Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS), HST.

Bacaan Lainnya

“Kejadiannya sekitar pukul 11.00 WITA di Desa Banua Rantau. Kejadian ini kecelakaan tunggal, dan melibatkan mobil Toyota warna biru Metalik dengan Nopol DA 1870 TEB,”  jelas Iptu Priadi kepada awak media.

Priadi menyebutkan, laka lantas mobil Toyota jenis Kijang Kapsul itu memapas pelataran 3 rumah warga, dan melukai seorang warga yang duduk di depan rumah atas nama NR.

Korban NR tak hanya mengalami luka-luka serius, tapi meninggal dunia sesaat setelah dilarikan ke RSHD (Rumah Sakit Haji Damanhuri) Barabai. Sedang sopir Kijang Kapsul berinisial MH disebut memiliki riwayat epilepsi.

Bagaimana kronologinya?  Iptu Priadi menyebut, awalnya mobil Kijang Kapsul yang dikemudikan MH datang dari Birayang — ibu kota Kecamatan BAS — menuju arah Kota Barabai.

Sesampainya di tikungan Jalan Merdeka, Desa Banua Rantau RT. 003, RW. 002, Kecamatan BAS,  tiba-tiba sopir Toyota  DA 1870 TEB tersebut mengalami penyakit epilepsi (ayan) sehingga mobil tidak dapat dikendalikan.

“Mobilnya terus berjalan lurus menuju rumah warga di kanan jalan arah Barabai, dan menabrak seorang warga yang sedang duduk di depan rumah atas nama NR,” urai Priadi.

Priadi menambahkan, saat insiden itu, sopir mobil berinisial MH  tidak mengalami luka. Sedang NR yang sedang duduk di depan rumah  luka di bagian pelipis, dan memar di bagian dada.

“Korban langsung dibawa ke RSUD Haji Damanhuri untuk mendapatkan perawatan medis, dan kemudian dinyatakan meninggal dunia,”  jelas Priadi seraya menyebut sopir MH kini ditahan dan diproses hukum sebagai tersangka.

Di bagian lain, insiden laka lantas di Benua Rantau itu merupakan kali ketiga yang dilakukan sopir  MH. Sebelumnya, MH juga menabrak bocah SD di Desa Wawai, Kecamatan BAS, dan di Tengkarau Barabai.

“Rasanya, laka lantas di Banua Rantau itu belum sampai seminggu dengan di Wawai. Korban di Wawai juga meninggal dunia dan MH saat itu menyopir mobil  truk,”  terang warga Wawai kepada media ini, Selasa (18/6/2024).

Warga Desa Wawai yang juga Kepala SD itu menyayangkan MH masih setir mobil. Padahal, MH, warga Desa Rangas, Kecamatan BAS,  diketahui keluarganya memang mengidap epilepsi.

“Harusnya, anggota keluarganya mengingatkan atau melarang dia  (MH) jangan setir mobil lagi, karena penyakitnya bisa kambuh mendadak seperti kejadian itu,” ujarnya sambil ditimpali istrinya — “Sekarang ini semua anggota keluarga MH didera trauma berat akibat insiden tersebut.”**(JJD).

Pos terkait