Jaga Kerukunan, Suku Paser dan Bugis PPU Kompak Gelar Ritual Adat Bersama

Puluhan perahu nelayan ikuti ritual adat sedekah laut di wilayah perairain Tanjung Kabupaten PPU
Puluhan perahu nelayan ikuti ritual adat sedekah laut di wilayah perairain Tanjung Kabupaten PPU

Kaltimku.id, PPU – Suku Paser dan Suku Bugis di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) kompak menggelar ritual adat secara bersama, berlokasi di kampung Waru Tua Kecamatan Waru dan kedua suku bersama-sama menggelar ritual dengan nama “Sedekah Laut”.

“Sedekah Laut ini sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat pesisir khususnya nelayan yang ada di wilayah PPU. Dan saya berharap kegiatan semacam ini bisa jadi agenda tahunan. Sehingga bisa menarik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara,” kata Ketua Panitia Kegiatan, Irawan Heru Suryanto, Rabu (19/1/2022).

Bacaan Lainnya

Sebelum melaksanakan upacara larung laut, masyarakat sekitar melakukan kegiatan bersih-bersih kampung, yang dalam bahasa Paser dinamakan Belian Buat Kokat. Kemudian keesokan harinya dilanjutkan dengan kegiatan sedekah laut yang merupakan ritual adat Bugis dengan nama Mapandre Tasi.

Kegiatan Mapandre Tasi, dilakukan dengan melepas sesajen di tengah laut dengan iring-iringan puluhan kapal nelayan.  Kedua ritual yang dilakukan oleh dua suku berbeda juga di harapkan mampu meredam konflik antar kedua suku.

Salah satu tokoh masyarakat di Kampung Waru Tua, Abdullah mengatakan pesan moral atas digelarnya dua adat dari dua suku tersebut, adalah kedamaian dan kerukunan warga meski berbeda suku.

“Pesan yang kita sampaikan dalam beberapa kasus kan ada peristiwa yang melibatkan kedua suku. Nah dengan adanya ritual secara ini kita sampaikan bahwa suku Paser dan Bugis bisa hidup berdampingan secara damai,” ujar Abdullah.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten PPU, Andi Israwati Latif mengatakan sangat mendukung sekaligus memberikan apresiasi atas kegiatan masyarakat ini. Ia berharap, kegiatan budaya bisa meningkatkan potensi pariwisata di PPU.

“Semoga bisa menjadi acara tahunan ya. Karena kegiatan ini cukup berpotensi untuk menjadi wisata yang bisa menarik wisatawan,” ucapnya.*

Editor: Hary BS

Pos terkait