Jamaah HST Kloter BDJ-14 dan BDJ-16 Masih Utuh, Husni: Satu Lansia Dirawat di Klinik Satelit

Kaltimku.id, MAKKAH — Kondisi jamaah haji Hulu Sungai Tengah (HST) kloter BDJ-14 dan BDJ-16 di Kota Suci, Makkah, masih utuh. Tidak ada yang wafat, kecuali empat jamaah sempat dirawat di klinik satelit dan KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia).

Ketua Kloter BDJ-14, H. Husni Rahman dan PHD H. Murjani Nurani melaporkan kondisi terkini jamaah dari dua kloter itu saat dikonfirmasi awak media ini Jumat pagi, 23 Juni 2023 sekira pukul 06.05 WAS (Waktu Arab Saudi) atau pukul 10.05 WITA.

Bacaan Lainnya

“Kemarin tiga jamaah dirawat di klinik satelit (pemondokan), dan satu jamaah di KKHI. Sekarang tinggal satu jamaah yang masih dirawat di klinik satelit, yang di KKHI sudah dijemput tadi malam,” ujar Husni Rahman.

Tanpa menyebut identitasnya, satu jamaah yang dirawat itu lanjut usia (lansia), 98 tahun. “Dia terbaring sakit tanpa ada pendamping dan sekarang dikamarkan dengan kami, petugas kloter,” jelas Husni Rahman.

Perawatan jamaah sakit ditangani oleh dokter kloter dan tenaga kesehatan di klinik satelit atau klinik di pemondokan 409. Sedang sebagian besar jamaah terserang ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas).

“Hampir 80 persen jamaah kita terpapar ISPA. Mungkin ini akibat pengaruh cuaca dan pola hidup kurang sehat, seperti merokok di balkon yang menyebabkan padat asap, dan rata rata pula tidak memakai masker,” urai Ketua Kloter BDJ-14 yang terdiri dari jamaah Kotabaru dan HST itu.

PHD (Petugas Haji Daerah) pun, H Murjani menyebut hal senada. “Alhamdulillah, jamaah Kloter BDJ-14 itu normal normal saja. Yang meninggal “kadada“, kalau yang sakit-sakitan memang ada,” ujar Kiayi Murjani atau karib disapa Guru Andang dari Desa Andang, Haruyan, HST itu.

Jamaah yang sakit itu, sebut Guru Andang, ditangani oleh dokter kloter. Kebetulan juga kloter BDJ-16 (HST, HSS, Tapin, Banjar, Red) satu pemondokan dengan BDJ-14 di pemondokan dengan nomor 409.

“Jadi, komunikasi dan koordinasi antara kloter BDJ-16 dengan BDJ-14 mudah, karena berada satu pemondokan dan hanya beda lantai saja,” jelas Guru Murjani.

Ditanya seputar ketentuan Hari Arafah atau puncak pelaksanaan Ibadah Haji, 9 Zulhijjah 1444 H, ia memastikan jatuh hari Selasa, 27 Juni 2023. Sedang tanggal 8 Zulhijjah atau hari “Tarwiyah” pada hari Senin, 26 Juni 2023.

“Di sini, Hari Arafah, 9 Zulhijjah jatuh hari Selasa (27 Juni 2023). Jadi, hari Senin kaina atau hari Tarwiyah itu, semua jamaah reguler diangkut semuanya ke Padang Arafah untuk siap siap melaksanakan ibadah Wukuf,” Guru Andang menutup pesan suaranya ke awak media ini. Semoga!***

Jurnalis: JJD

Pos terkait