Kaltimku.id, BALIKPAPAN – “Manusia Gerobak” di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) kian marak menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah/2021 Masehi.
Mereka (Manusia Gerobak) memang sudah beraktivitas sebagai pemulung sejak lama di Kota “Beriman” (Bersih Indah Aman dan Nyaman). Kadang mereka membawa satu sampai dua orang anak di dalam gerobak yang didorong atau ditarik seorang wanita.
“Iya, manusia gerobak kian marak menjelang lebaran tahun ini,” ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Balikpapan Zulkifli saat disambangi di ruang kerjanya, Selasa (4/5/2021).
Sedikitnya, sebut Zulkifli, sudah ada 10 manusia gerobak terjaring dan diamankan di kantor Satpol PP Balikpapan, Jln Jenderal Sudirman, Balikpapan Kota (Balkot).
“Sudah ada sebagian kita amankan termasuk dengan gerobaknya, mungkin ada sekitar 10 gerobak yang diamankan petugas dan sampai saat ini gerobak tersebut masih kami tahan,” ucapnya.
Zulkifli menambahkan, keberadaan manusia gerobak yang sudah masuk kejalan protokol tentu saja sangat mengganggu ketertiban umum.
Terlebih, sejak diberlakukannya Zona Zero Toleran (ZZT) atau dilarang parkir di sepanjang Jln Jenderal Sudirman, jangan sampai malah dimanfaatkan oleh manusia gerobak.
Zulkifli juga menghargai apa yang dilakukan masyarakat yang berpenghasilan ekonomi kebawah, maka dari itu gerobak yang diamankan akan didata, selanjutnya akan dikembalikan kepada pemiliknya.
Akan tetapi, bagi masyarakat yang sudah diamankan berkali-kali, maka gerobak tersebut akan ditahan dan tidak dikembalikan.
“Kalau sudah ditangkap berkali-kali gerobaknya akan kita tahan, berarti mereka bukan pemulung, melainkan hanya modus untuk memanfaatkan momen bulan ramadhan untuk memperoleh simpati warga lainnya,” jelasnya.
Ia tidak pernah melarang masyarakat untuk memulung barang bekas asalkan masih di areal perkampungan dan bukan jalan protokol, karena di jalan protokol saat ini sudah tidak tersedia lagi tempat pembuangan sampah (TPS).
Zulkifli juga sangat menyayangkan manusia gerobak yang beroperasi di jalan sering membawa anak-anak. Itu tentu sangat membahayakan, sebab rawan kecelakaan.
“Kami memang sampai saat ini belum menemukan oknum yang mengkoordinir manusia gerobak tersebut, hanya masih bersifat perorangan saja,” pungkas dia.*
Wartawan: Ariel S