KALTIMKU.id — Antrean panjang Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menjadi pemandangan sehari-hari warga daerah ini, mekicu keprihatinan anggota DPRD Kalimantan Timur, Damayanti. Ia mengungkapkan keprihatinannya terkait kelangkaan BBM yang semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
Menurutnya, kelangkaan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir telah menimbulkan antrean panjang di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Hal ini, katanya, berdampak langsung pada mobilitas warga, terutama yang bergantung pada transportasi darat untuk kegiatan sehari-hari.
“Antrean panjang di SPBU semakin menjadi pemandangan biasa di beberapa daerah, khususnya di wilayah-wilayah yang jauh dari pusat kota,” ujarnya.
Damayanti menilai, kelangkaan ini tidak hanya mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat, tetapi juga meningkatkan biaya hidup.
“Selain menyebabkan kerugian waktu, masyarakat juga terpaksa membeli BBM dengan harga lebih tinggi di pasar gelap karena pasokan yang terbatas,” katanya.
Ia mengingatkan pemerintah agar segera mencari solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Menurutnya, kelangkaan BBM yang terjadi bukan hanya masalah teknis, tetapi juga memengaruhi kestabilan sosial dan ekonomi masyarakat.
Lebih lanjut, Damayanti meminta agar distribusi BBM di Kalimantan Timur dapat ditingkatkan, mengingat daerah ini memiliki kebutuhan yang cukup tinggi.
“Pemerintah harus memastikan pasokan BBM sampai ke daerah-daerah terpencil dengan harga yang wajar. Jangan sampai kelangkaan ini berlarut-larut, karena bisa menambah kesulitan bagi masyarakat,” katanya.
Ia juga menegaskan pentingnya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani isu kelangkaan BBM agar dampaknya tidak semakin meluas.***(adv)