Kaltimku.id, BALIKPAPAN — Kebocoran masih terjadi di Waduk Telaga Sari, Balikpapan Kota, Kalimantan Timur (Kaltim) sejak waduk tersebut mengalami kekeringan secara mendadak pada 17 Mei 2021 lalu. Perbaikan pun segera dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan.
Meski perbaikan sudah tuntas, namun masih saja terjadi kebocoran yang berulang. Sehingga Komisi III DPRD Kota Balikpapan kembali menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak terkait membahas pekerjaan Waduk Telaga Sari Balikpapan Kota, di ruang kerja Komisi III, Senin, 4 Juli 2022.
Komisi III memanggil konsultan perencana pekerjaan penanggulangan kebocoran Waduk Telaga Sari mempertanyakan pekerjaan yang telah selesai dikerjakan kontraktor, akan tetapi tetap saja mengalami kebocoran hingga saat ini.
Fadlianoor, Wakil Ketua Komisi III menjelaskan, meski telah dilakukan perbaikan penanggulangan, kebocoran tetap terjadi karena kontur tanah yang tidak stabil.
“Penyebabnya kontur tanah. Jadi, yang sudah diperbaiki tetap merembes ke tempat lain, ketika ditambal di sini yang di sana bocor,” kata Fadlianoor kepada awak media seusai RDP.
Pekerjaan perbaikan Waduk Telaga Sari, sebut dia, berdurasi tiga bulan sesuai kontrak. Setelah itu, mitra kerja masih memiliki tanggungjawab pemeliharaan enam bulan, atau bulan sampai Oktober mendatang.
“Nanti kita panggil lengkap kontraktor, DPU, konsultan perencanaan dan pengawas terkait langkah agar tidak ada kebocoran lagi,” imbuh Fadlianoor.
Politikus PDI Perjuangan tersebut juga memastikan bahwa maintenance penanggulangan pekerjaan masih dibebankan kepada pihak kontraktor karena masih dalam tahap pemeliharaan.
Komisi III juga berencana akan melakukan Inspeksi Mendadak (sidak) lokasi yang dimaksud untuk memastikan pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana penanganan.
“Apa yang dianalisa sama dengan hasilnya, kalau sudah sesuai berarti ada faktor alam, itu yang mau kita cari, agar kebocoran benar-benar bisa teratasi dan tak kambuh lagi,” tuntas dia.*