KRI Teluk Ende 517 Dipimpin Putra Padalarang, Angkut Bantuan Gempa Mamuju dari Kaltim

Kolonel Laut (P) Mohammad Noordin, Komandan KRI Teluk Ende 517 (Foto: Hary/Kaltimku.id)
Kolonel Laut (P) Mohammad Noordin, Komandan KRI Teluk Ende 517. (Foto: Hary/Kaltimku.id)

Kaltimku.id, BALIKPAPAN – KRI Teluk Ende 517 sandar di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) dipimpin Kolonel Laut (P) Mohammad Noordin, kelahiran Padalarang, Jawa Barat (Jabar) pada 21 Maret 1979. Sejak kecil sudah berangan-angan untuk menjadi anggota TNI AD (Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat), mengikuti jejak sang ayah yang seorang TNI AD.

Maka, ketika lulus SMA Negeri 4 Kediri pada 1997, Noordin – sapaan karibnya, melamar untuk menjadi seorang TNI AD. “Saya melamar langsung lulus. Tapi ternyata kemudian saya ditempatkan di lingkungan Angkatan Laut,” katanya saat berbincang dengan awak media di atas KRI Ende 517, Rabu (20/1/2021). Meski bukan di AD, Noordin tetap bersyukur karena sudah berhasil sebagai seorang TNI. “Saya lulus AAL (Akademi Angkatan Laut) tahun 2000, angkatan 46,” tuturnya dengan nada ramah.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya didapuk sebagai Komandan KRI Teluk Ende 517, Noordin sudah menginjak sejumlah negara di luar negeri bersama Kapal Dewa Ruci. “Ketika di Akademi, saya bersama Dewa Ruci menjejak Amerika Serikat, Panama, Mexico, Hawaii dan banyak lagi, dan terakhir Boston,” ucap ayah dari 3 orang anak itu.

Kota Balikpapan, sebutnya  tidak asing baginya, karena sudah berkali-kali disinggahinya. Dan Noordin mengaku sangat senang berada di Kota Balikpapan. “Saya suka Kota Balikpapan, karena kotanya nyaman, kebutuhan untuk kapal sangat mudah kami dapatkan, termasuk perbekalan sebelum kembali berlayar.”

Menyinggung KRI Teluk Ende 517 yang dikomandoinya sejak 2 April 2020, memiliki keunggulan LSTM (Landing Ship Tank Modification), yakni memiliki hanggar untuk 3 helikopter, mampu membawa 17 tank amphibi. Memiliki panjang 100 meter dan lebar 15 meter dengan daya angkut 1500 ton. “KRI Teluk Ende 517 ini buatan Korea Selatan tahun 1980 dan masuk jajaran Angkatan Laut tahun 1982, dan daya jelajahnya 10-12 knot,” jelasnya.

KRI Teluk Ende 517 sebelum sandar di Semayang, lebih dulu membawa bantuan dari Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ke Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), sehari setelah gempa melanda Mamuju dan Majene, Jumat dini hari (15/1/2021). Dari Makassar ditugaskan ke Kota Balikpapan untuk menjemput dan membawa bantuan logistik dari Provinsi Kaltim, Polda Kaltim, KSOP Sahbandar Pelabuhan Semayang, Polairud, Perhimpunan Umat Budha bagi para korban gempa Sulbar.

“Kami menunggu sampai semua barang bantuan yang diperuntukan bagi korban gempa Mamuju sudah dinaikan ke atas kapal, maka kami segera berlayar menuju ke Mamuju,  mungkin hari Jumat atau lebih cepat lagi, karena memang barang-barang yang kami bawa sangat dibutuhkan oleh saudara-saudara kita di sana (Sulbar),” tegas Noordin.*

Hary T BS/Suriansyah

 

 

Pos terkait