Kurang Patuhnya Warga Sebabkan Melonjaknya Angka Pandemi di Kota Balikpapan

Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Kian melonjaknya angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur dalam beberapa pekan terakhir, menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota (Pemkot), khususnya Gugus Tugas Covid-19 Kota Balikpapan.

Bahkan, beberapa hari yang lalu, angka kasus terkonfirmasi positif covid-19 di kota “Beriman” (Bersih Indah Aman dan Nyaman) ini tembus di angka 211 orang.

Bacaan Lainnya

Menyikapi hal tersebut anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Parlindungan Sihotang menilai, ada beberapa faktor yang menyebabkan kasus positif di Balikpapan jadi meningkat, seperti kurangnya kepatuhan dari masyarakat Balikpapan itu sendiri.

“Tingginya angka terkonfirmasi positif Covid 19 di Kota Balikpapan, salah satunya kurangnya kepatuhan masyarakat sendiri terhadap protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah, seperti penggunaan masker, serta berkumpul di cafe-cafe hingga larut malam,” kata Parlin, sapaan akrabnya.

Disinggung mengenai kinerja Gugus Tugas Covid 19 di Kota Balikpapan, Parlin menjelaskan jika kinerja gugus tugas itu sendiri kewenangannya ada pada presiden langsung, sementara DPRD hanya bisa memberikan evaluasi, rekomendasi terkait perkembangan kasus covid maupun kinerja dari gugus tugas.

Parlin menambahkan, peraturan yang dikeluarkan Pemkot Balikpapan untuk menekan lajunya penyebaran Covid-19 di Kota Balikpapan sudah baik, terlebih Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga ke tingkat RT itu sudah benar.

“Mulai dari peraturan hingga kebijakan yang dikeluarkan Pemkot Balikpapan untuk menekan lajunya penyebaran Covid 19 sudah sangat bagus. Hanya saja, memang tingkat kepatuhan masyarakat Balikpapan tentang protokol kesehatan (Prokes) sangat kurang dan itu harus di tekankan agar patuh terhadap Prokes,” jelasnya.

“Seperti contoh, surat edaran PPKM yang membatasi hingga jam 8 malam. Namun kenyataannya masih banyak yang melanggar itu semua,” tambah Parlin

“Pada saat ada razia dari gugus tugas, mereka tutup, akan tetapi setelah razia selesai dan pergi, mereka kembali buka. Ini yang menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya kasus covid-19 di Balikpapan,” pungkasnya.*

Wartawan: Ariel S

Pos terkait