Pasien Dirawat Terus Meningkat, Ini Skenario Satgas Atasi Lonjakan Pasien Covid

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten PPU, dr Jansje Grace Makisurat
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten PPU, dr Jansje Grace Makisurat

Kaltimku.id, PPU – Kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur terus meningkat. Selain warga, puluhan tenaga kesehatan termasuk dokter juga ikut terpapar. Lonjakan kasus menyebabkan kapasitas ruang perawatan di RSUD Ratu Aji Putri Botung semakin berkurang.

Data terakhir, 23 pasien masih dirawat di ruang perawatan khusus Covid-19 RSUD PPU. Saat ini, kapasitas isolasi khusus Covid sebanyak 51 tempat tidur. Pasien dirawat sendiri pernah mencapai 34 orang.

Bacaan Lainnya

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten PPU, dr Jansje Grace Makisurat mengatakan jika pasien dirawat terus bertambah dan tidak tertampung pada ruang perawatan saat ini, maka akan ditambah satu bangsal.

“Kapasitas tempat tidur untuk Covid jumlah 51, kalau sekarang 23 masih masih tersisa 28 bed (tempat tidur),” terang Grace, Jumat (16/7/2021).

Upaya mengantisipasi lonjakan pasien dirawat, yakni dengan menambah kapasitas. Satu ruangan yang sebelumnya dijadikan perawatan pasien non-Covid bakal dialihkan ke perawatan khusus Covid. Sedangkan, rawat inap pasien umum akan dipindahkan ke aula RSUD.

Disebutkan, satu bangsal berkapasitas 25 tempat tidur akan disiapkan untuk menampung pasien Covid, apabila terjadi lonjakan. Jika hal itu terjadi, statusnya menjadi darurat Covid.

“Skenario yang disiapkan dengan mengalihfungsikan aula RSUD untuk rawat inap pasien non-Covid. Dan itu menggunakan velbed. Kalau sudah begitu jadi darurat kan,” terang mantan direktur RSUD tersebut.

Dijelaskan Grace, jika lonjakan pasien Covid tidak terkendali, maka tidak mungkin pasien akan menjalani perawatan di selasar rumah sakit. Untuk itu, ia berharap masyarakat meningkatkan kesadaran diri untuk menerapkan protokol kesehatan, agar penyebaran virus corona bisa ditekan.

“Harapan saya masyarakat sadar untuk bisa menerapkan prokes. Jangan sampai karena lonjakan pasien hingga tak terkendali, kita seperti rumah sakit di daerah lain,” pungkasnya.*(adv)

Pos terkait