Peziarah Pemakaman Muslimin Kilometer 0,5 Agak Sepi

Berita Kaltim Terkini - Peziarah Pemakaman Muslimin Kilometer 0,5 Agak Sepi
Salah satu jalur Jalan Soekarno-Hatta (Soetta) tampak padat merayap (kiri). Terlihat di jalan masuk makam agak sepi pengjungjung (kanan). (kaltimku.id)

Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Sejumlah peziarah di Pemakaman Muslimin kilometer 0,5 Balikpapan Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), tampak tidak terlalu ramai alias agak sepi, Minggu (11/4/21). Situasi ini kemungkinan belum puncaknya. Diprediksi, Senin (12/4/21) hari ini akan ramai.

Keberadaan ini terlihat sehari menjelang bulan suci ramadan, Minggu kemarin. “Kurang bergitu ramai hari ini,” ujar Eni dan Ena, dua saudara kembar yang menziarahi makam ayah, nenek dan lainnya di Pekuburan Muslimin, sore.

Bacaan Lainnya

Tidak seperti tahun-tahun lalu sebelum virus Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia, khususnya Balikpapan, Pemakaman yang akrab disebut “Kuburan Kilo Satu” ini, selalu dipadati peziarah baik pagi, siang maupun sore hingga menjelang magribh.

Suasana di pemakaman.

Mereka yang datang tidak saja dari warga terdekat dari pemakaman, tapi juga jauh dari “lokasi perisirahatan terakhir” tersebut. Bahkan, ada warga yang datang dari luar Balikpapan, karena ingin menyekar makam keluarga ataupun orang tua mereka.

“Hari ini kayanya agak sepi. Mungkin besok (Senin) yang agak ramai pengunjungnya. Karena besoknya ‘kan sudah puasa. Kalau sekarang ‘kan belum puasa,” celoteh keluarga si kembar lainnya yang juga ikut berziarah ke makam Mbah Kung mereka.

Kendati agak sepi pengunjung makam, namun jalur jalan Soekarno-Hatta (Soetta), khususnya di sekitar depan gerbang masuk makam terlihat padat merayap, terutama jalur sebelah kiri dari arah Muara Rapak.

Kepadatan itu tidak terlalu mengganggu arus lalu lintas dengan banyaknya pengedara roda dua yang pengemudinya memarkirkan motornya dan akan masuk ke lokasi makam. Beberapa motor parkir di pinggir jalan raya tidak jauh dari gerbang makam itu, kondisinya selalu datang dan pergi alias bergantian dengan pengunjung yang baru datang.

Nyaris sama dengan keberadaan di jalur sebelahnya yang juga di parkiri motor berjajar panjang. Jalan dua jalur itu selalu padat dengan kendaraan roda dua jika “musim” ziarah, seperti kurang bebrapa hari datangnya bulan puasa dan menjelang lebaran.

Kepadatan itu ditambah dengan sejumlah penjual bunga/kembang di dekat gerbang masuk makam. Penjual-penjual bunga makam itu dirasa bisa membantu sebagian peziarah yang tidak sempat atau membawa bunga ketika akan ke kubur keluarganya.*

Pos terkait