Kaltimku.id, PPU – Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Roudhotul Quran di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, diresmikan Ustadz Abdul Somad. Kegiatan peresmian bersama Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud (AGM) tersebut, dilakukan usai mengisi ceramah di Masjid Agung Al-Ikhlas, Senin (28/06/2021).
UAS, sapaan karib sang ustadz menyampaikan, bahwa kehadiran Ponpes Tahfidz Roudhotul Quran di Kabupaten PPU merupakan rahmat bagi daerah dan seluruh masyarakat PPU. UAS menyebut, pondok pesantren merupakan wadah dalam mempertahankan nilai-nilai keislaman. Bahkan hingga saat ini.
“Anak-anak kita yang polos-polos ini jika tidak dijaga, maka akan dimakan ulat, akan diserang wereng sampai habis mereka dan kita kesulitan karena yang menyerang mereka saat ini tidak terlihat. Secara pemikiran seperti liberalisme, sekularisme, komunisme, atheisme dan sebagainya yang pada akhirnya anak tidak memiliki pendirian iman. Oleh karenanya, kehadiran Ponpes ini merupakan satu-satunya benteng untuk menghindari terjadinya semua itu,” kata UAS.
Menurut UAS, arus pelemahan karakter islami saat ini cukup massif. Tidak hanya melalui media televisi, media sosial berbasis internet seperti youtube banyak mengandung konten kurang mendidik. Sehingga perlu adanya bimbingan dan kontrol orangtua maupun masyarakat pada umumnya.
“Karena TV masih bisa dikontrol oleh KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) tetapi YouTube tidak, kecuali dilaporkan kepada pihak berwajib,” tandasnya.
Kontrol dari orangtua terhadap dampak buruk yang ditimbulkan dari youtube harus dilakukan. Meski saat ini, orangtua cenderung menuruti keinginan sang anak untuk bermain ponsel. Ia menyayangkan kepada orangtua yang malah cenderung memberi kebebasan terhadap anak dalam membuka ponsel tanpa mengetahui pengaruh buruk.
“Kalau kita tidak bisa control, anak-anak yang jadi korban. Karena banyak orangtua tidak sanggup lagi mengontrol anak-anak bermain ponsel bahkan orang tua memberikan ponsel supaya orang tuanya juga bisa bermain ponsel,” ucapnya.
Dengan kehadiran Pondok Pesantren Roudhotul Qur’an di Kabupaten PPU tersebut UAS berharap Mudah-mudahan anak-anak santri terbiasa mulai TK Quran, SD Quran, sampai SMA Quran sehingga mampu menjadi dasar dalam kehidupan mereka kedepan.
“Selamat kepada seluruh para ustadz dan para tokoh agama di daerah ini yang sudah susah payah sehingga berdirinya Ponpes Roudhotul Quran ini. Karena inilah satu-satunya tempat yang akan menjadi benteng bagi keislaman anak-anak kita nantinya,” tutupnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi pemilik Pesantren Roudhotul Qur’an, Ajizah Abdul Kowi mengatakan bahwa saat ini Ponpes Roudhotul Qur’an menampung lebih kurang 80 Santri terdiri dari putra dan putri.
Ajizah menambahkan bahwa dirinya berharap Ponpes Roudhotul Qur’an tersebut bisa membawa kebaikan bagi Kabupaten PPU, tetkhusus Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru yang menjadi tempat berdirinya Ponpes.
Dirinya mengatakan bahwa Ponpes Roudhotul Quran saat ini mampu menampung sebanyak 200 santri. Namun jika kapasitas sudah tidak mencukupi maka pihaknya berencana akan memperluas bangunan yang telah ada tersebut.
“Kami berharap semoga Ponpes ini bisa membawa kebaikan bagi daerah kabupaten PPU terkusus Desa Bangun Mulya dan semoga anak-anak kita bisa terbiasa membaca Alquran,” harapnya.
Sementara itu terkait kedatangan UAS dan bupati PPU dalam peresmian Ponpes Raudhotul Quran tersebut dirinya menyampaikan rasa syukur yang tidak terhingga.
“Kami sangat berterima kasih sekali kepada Guru besar, Ustaz Abdul Somad atau UAS dan Bupati PPU, Bapak Abdul Gafur Masud yang telah sudi mampir ke tempat kami. Mudah-mudahan dengan kehadiran beliau ini akan membawa berkah untuk Ponpes dan daerah kabupaten PPU,” ucapnya.*(adv)