Sapto Ajak Pemuda Kaltim Berperan Aktif dalam Demokrasi: Hak Tidak Akan Datang Tanpa Kewajiban

Samarinda, Kaltimku.id – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Sapto Setyo Pramono, menegaskan bahwa generasi muda memiliki posisi strategis dalam memperkuat tata kelola demokrasi lokal maupun nasional. Ia meminta pemuda tidak hanya menjadi penonton dalam proses politik, tetapi aktif berkontribusi melalui kritik, kajian kebijakan, dan keterlibatan dalam agenda demokrasi.

Dalam penyampaiannya, Sapto menyoroti masih rendahnya literasi politik di kalangan pemuda. Fenomena tersebut menurutnya berpengaruh langsung terhadap kualitas partisipasi publik dalam proses pemerintahan dan pembangunan daerah.

Bacaan Lainnya

“Jangan pernah lelah menjalankan kewajiban. Tanpa usaha, tidak mungkin hak bisa diraih,” kata Sapto.

Ia menilai, pemenuhan hak warga negara, seperti pendidikan, lapangan pekerjaan, kesempatan politik, hingga perlindungan hukum hanya dapat berjalan maksimal apabila warga memahami tanggung jawabnya sebagai bagian dari sistem demokrasi.

Sapto juga mendorong agar pemuda lebih berperan dalam ruang diskusi kebijakan, advokasi publik, serta pelibatan dalam lembaga-lembaga demokrasi seperti organisasi masyarakat, forum pemilih muda, hingga badan legislatif kampus.

Menurutnya, demokrasi tidak akan berkembang hanya dengan kritik di media sosial, tetapi perlu tindakan nyata dan partisipasi struktural.

“Pemuda memiliki energi perubahan. Kritik itu penting, tetapi harus berdasarkan data dan menghasilkan solusi,” ujarnya.

Ia berharap, dengan meningkatnya peran generasi muda dalam proses demokrasi, pembangunan daerah dapat berjalan lebih terarah, berkelanjutan, dan berpihak pada kepentingan masyarakat luas—bukan kelompok tertentu.

Menutup penyampaiannya, Sapto menekankan bahwa masa depan demokrasi baik di Kaltim maupun nasional berada di tangan para pemuda. Ia berharap lahirnya generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga sadar peran, tanggung jawab, serta memiliki keberanian untuk berkontribusi bagi kepentingan publik.

“Jika pemuda mengambil peran, maka kualitas demokrasi akan tumbuh menjadi lebih matang dan berintegritas,” pungkasnya.*

Pos terkait