Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Wabah virus corona yang merebak sejak Maret 2020, memporak-porandakan kehidupan manusia di se-antero dunia, termasuk Indonesia. Berbagai langkah telah diambil untuk menangkal dan menghentikan pandemi Covid-19 tersebut, namun hingga saat ini wabah belum juga berlalu.
Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang mencatat angka cukup tinggi terkonfirmasi positif Covid-19 selain Pulau Jawa, tak ingin pasrah begitu saja. Para pejabat dan masyarakat Kaltim saling bahu membahu memerangi Covid-19.
Bahkan di awal Februari 2021 lalu, Gubernur Kaltim Isran Noor mengeluarkan kebijakan “Kaltim Silent” pada setiap akhir pekan. Yakni, warga Kaltim tidak diperkenankan melakukan kegiatan keluar rumah pada Sabtu dan Minggu.
Kebijakan itu disambut antusias oleh Kapolda Kaltim beserta jajarannya. Tak hanya sekadar menyambut, namun Kapolda Irjen Pol Drs Herry Rudolf Nahak MSi bersama Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto, Walikota Balikpapan HM Rizal Effendi bergerak melaksanakan penyemprotan cairan disinfektan secara massal dan serentak di wilayah Balikpapan, Sabtu, 6 Februari 2021.
Tanpa sungkan dan canggung, Herry Rudolf Nahak melakukan penyemprotan langsung di Kawasan Pasar Pandan Sari, Pelabuhan Speedboat, Kampung Baru Ujung, Balikpapan Barat. Herry Rudolf Nahak tak hanya sendiri, akan tetapi bersama juga Pejabat Utama Polda Kaltim, Dandim 0905/Balikpapan, Kapolresta Balikpapan, Danlanal serta Danlanud.
Kapolda Kaltim mengatakan kegiatan yang dilaksanakannya tersebut merupakan satu upaya Polri dalam mendukung keselamatan masyarakat yang perlu dilayani, sehingga diperlukan gerakan preventif secara massif dan serentak untuk meminimalisir tingkat penyebaran Covid-19.
Rasa salut dan pujian pun dilontarkan Sekretaris Presedium Pemuda Indonesia (PPI) Kaltim, Andrie Afrizal Saputra. Apa yang dilakukan Kapolda Kaltim bersama jajarannya, menurut Andrie, merupakan tindak lanjut intruksi Gubernur Kaltim dalam upaya penerapan pengurangan mobilitas saat weekend atau “Kaltim Senyap.”
Kapolda Kaltim, Pangdam VI/Mulawarman dan Walikota, kata Andrie, yang melakukan penyemprotan di daerah Pandan Sari dengan menyemprot lapak pedagang yang tutup, bukan untuk pencitraan atau apapun namanya. Namun merupakan pelayanan terhadap masyarakat yang memang harus dilayani dengan humanis, tulus dan ikhlas.
Bagi seorang Andrie, apa yang telah dilakukan Kapolda Kaltim bersama seluruh jajarannya, jangan dinilai bahwa para pejabat tersebut hendak memanfaatkan situasi dengan apa yang telah mereka lakukan. Andrie bahkan dengan tulus memuji apa-apa yang telah diperbuat Kapolda Kaltim di masa-masa pandemi ini.
Ya, Polri terus berusaha lebih baik dalam melayani seluruh masyarakat yang membutuhkan pelayanan. Polri melayani masyarakat dengan humanis, tulus dan ikhlas. Itu yang ditangkap oleh Andrie, khususnya Polda Kaltim.*