Selama Puasa, Volume Sampah di PPU Naik Tipis

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten PPU, Tita Deritayati mengatakan peningkatan volume sampah di dominasi oleh jenis sampah organik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten PPU, Tita Deritayati mengatakan peningkatan volume sampah di dominasi oleh jenis sampah organik.

Kaltimku.id, PPU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltkm) mencatat ada peningkatan volume sampah selama bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah/2021, namun besarannya tidak signifikan dibandingkan hari biasa.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten PPU, Tita Deritayati mengatakan peningkatan volume sampah di dominasi oleh jenis sampah organik yang bersumber dari sisa sisa bahan makanan masyarakat. Peningkatan jumlah sampah dipengaruhi akibat konsumsi masyarakat saat berbuka cukup banyak.

Bacaan Lainnya

“Ya pasti ada peningkatan volume sampah, apalagi saat Ramadhan banyak masyarakat yang membeli makanan untuk berbuka, tapi itu tidak banyak hanya sekitar 3 persen,” tutur Tita, Kamis (29/4/2021).

Disebutkan, produksi sampah pada hari biasa mencapai satu ton lebih atau sekitar 30-40 ton perbulan. Kendati terjadi kenaikan volume sampah, Tita menjelaskan pihaknya tidak menambah frekuensi pengangkutan maupun penambahan armada pengangkut sampah dari tempat pembuangan sementara (TPS) ke TPA Buluminung.

Sementara pada saat bulan Ramadhan hingga Lebaran, produksi sampah masyarakat bisa mencapai 40 sampai 45 ton. Diakuinya, proses pengangkutan sampah sejauh ini masih terkendala minimnya jumlah TPS.

“Sekarang ini kendala kita itu banyak titik-titik pengambilan sampah, karena masih banyak masyarakat yang membuang sampah tidak di TPS,” ungkapnya.

Meski demikian upaya mengurangi sampah dilakukan dengan membuat program bank sampah. Pemanfaatan jenis sampah non organik membantu mengurangi volume sampah.

“Saat ini kami sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan pemanfaatan sampah dengan gerakan sedekah sampah, sehingga cukup membantu mengurangi jumlah sampah,” tutup Deritayati.*

Editor: Herry T BS

Pos terkait