Terhenti 2 Tahun, Masjid Loksado Diresmikan, Bupati HSS: Pelihara dan Manfaatkan Sebaik Mungkin

Sempat terhenti dua tahun, satu masjid di HSS, Kalsel, akhirnya diresmikan. Itulah masjid Al Ettihad di Desa Loksado, Kecamatan Loksado, Kabupaten HSS (Hulu Sungai Selatan), yang diresmikan oleh Bupati H Achmad Fikry, Selasa (12/9/2023).

Jurnalis: JJD

Bacaan Lainnya

Kaltimku.id, BARABAI — Peresmian masjid Al Ettihad itu ditandai Bupati Fikry dengan penandatangan prasasti. Bupati didampingi Sekretaris Kabupaten (Sekkab) HM Noor, Ketua Panitia Pembangunan KH Mochjar Dahri, Camat Loksado bersama unsur Forkopimcam dan lainnya.

Bupati Achmad Fikry sendiri merasa senang dan terkesan atas selesainya pembangunan masjid ini. Sebab, masjid ini akan memberikan tempat yang sangat nyaman untuk beribadah.

Bupati HSS, H Achmad Fikry tandatangani prasasti peresmian

“Saya bangga dan mengapreasi Panitia atas selesainya masjid ini. Saya harap, masjid ini dapat dipelihara dan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya,” ujar Bupati Fikry.

Bupati Fikry dan rombongan pun sempat meninjau dan melihat bagian dalam masjid. Antara lain tempat Imam shalat dan mimbar tempat Khatib yang memang aduhai indah dengan ornamen ornamen menakjubkan.

Masjid Al Ettihad merupakan satu satunya masjid di Desa Loksado, Kecamatan Loksado, HSS. Loksado sendiri — sekitar 44 km dari Kota Kandangan — berada di dataran tinggi atau di kawasan Pegunungan Meratus.

“Masjid ini mulai dibangun tahun 2018. Ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati HSS, H Achmad Fikry sendiri,” ungkap Sekretaris Panitia Pembangunan Masjid itu, Khairani H Utuh.

Bicara kepada media ini seusai peresmian, Khairani menyebut, luas bangunan masjid 30 x 30 meter, termasuk emper atau pelataran. Sedang sumber pendanaannya didapat dari Pemprov Kalsel, Pemkab HSS, dan swadaya masyarakat sendiri.

Namun, pembangunan masjid ini tidak berjalan mulus. Sempat terhenti selama kurang lebih 2 tahun (2018-2019), dan ketika itu progres pembangunannya baru mencapai sekitar 25 persen.

“Penyebab terhentinya karena pendanaan. Panitia tahap awal pembangunan tak bisa berbuat banyak mencari dana, selain faktor SDM dan lokasi masjid yang memang terpencil dan rawan keagamaan,” urainya.

Beruntung, melalui Panitia Pembangunan yang baru dengan ketua KH Mochjar Dahri dan ia sendiri sebagai Sekretaris, maka pembangunan bisa diteruskan. Bahkan sudah selesai hingga diresmikan.

“Alhamdulillah, pembangunan tahap kedua bisa kita teruskan hingga akhirnya diresmikan oleh Pak Bupati Fikry,” ujar Khairani seraya menyebut, total dana yang terserap pada dua tahapan pembangunan masjid Al Ettihad itu mencapai Rp5,3 milyar.

Khairani menyebut, keberadaan masjid di Loksado yang terkenal dengan obyek wisata alam pegunungan Meratus itu sangat dibutuhkan masyarakat muslim di lima desa. Sebab, masjid yang ada ketika itu sudah tak mampu lagi menampung jamaah.***

Pos terkait