Kaltimku.id, PPU – Seorang warga kelurahan Manggar Baru, Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), dikabarkan hilang saat memancing di perairan Muara Telake, Kabupaten Paser, Kaltim pada Senin (19/04/2021).
Diduga, korban bernama Ambo Ase alias Ase (41) tenggelam dan terbawa arus saat berusaha menyelamatkan pancingnya yang tersangkut baling-baling kapal.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Balikpapan, kejadian hilangnya nelayan bermula dari korban (Ase) dan Juned (38) pemilik kapal berangkat memancing pada Sabtu (17/04). Tujuanya, sekira 50 mil di luar area bongkar muat kapal tugboat batu bara.
Namun pada Senin (19/04), mesin kapal yang dikemudikan Juned mati di titik koordinat S.0146-467¹. Selanjutnya Juned yang beralamat di Jalan Tanjung Waru RT 28 Kelurahan Manggar tersebut, melepas jangkar untuk kemudian memperbaiki mesin.
Tetapi, usaha itu tidak membuahkan hasil. Hingga akhirnya Juned memutuskan ikut memancing bersama korban. Korban memancing dengan mengambil posisi di buritan kapal. Nahas, cuaca tiba tiba berubah. Hal itu menyebabkan pancing korban tersangkut jangkar.
Di tengah kondisi arus dan angin kencang Juned mengingatkan Ase agar tidak turun ke laut. Namun, peringatan itu tidak diindahkan oleh korban. Dengan niat mengambil alat pancing yang tersangkut, korban diduga terseret arus dan tenggelam.
Setelah dicari tidak ketemu, akhirnya Juned memustuskan membentangkan layar kapal. Dengan dibawa angin dan arus laut, akhirnya Juned sempat terombang ambing di perairan Nenang Kelurahan Nenang Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), pada Selasa (20/4/2021).
Kemudian pada Rabu (21/4/2021), keberadaan Juned diketahui oleh Nelayan Penajam untuk selanjutnya ditarik ke pantai Nenang.
Laporan hilangnya seorang nelayan diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU, pada Rabu (21/4/2021), sekira pukul 13.00 Wita. Setelah mendapat informasi tersebut, BPBD melakukan pendataan dan langsung berkoordinasi dengan BPBD kota Balikpapan dan Basarnas (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan).
Kepala BPBD Kabupaten PPU, Marjani melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Nurlaila mengatakan, sejauh ini pihaknya masih berkoordinasi dengan BPBD Kota Balikpapan dan Basarnas terkait pencarian korban.
“Untuk penanganan lapangan, karena kita tidak biasa melakukan penanganan malam. Kemungkinan besok pagi, tapi masih menunggu koordinasi dari BPBD Balikpapan maupun Basarnas,” katanya saat dikonfirmasi.*
Editor: Herry T BS