Kaltimku.id, PARINGIN — Tiga elemen masyarakat turun ke jalan di depan Jembatan Balangan Kota Paringin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (17/12/2021). Mereka terdiri dari Aliansi Mahirani Balangan, Aliansi Mahasiswa Amuntai (HSU) dan Aliansi Mahasiswa Balangan di Banjarmasin.
Ketiga aliansi ini menggelar aksi damai. Menuntut kontraktor perbaikan jembatan untuk segera mempercepat penyelesaian pekerjaan. Sebab, waktu pengerjaan jembatan ini sudah molor.
“Kami minta kontraktor dan pelaksana pembangunan jalan jalan dan jembatan Provinsi Kalsel, segera mempercepat penyelesaian pekerjaan. Sebab, target waktu penyelesaiannya sudah molor,” papar salah satu juru bicaranya.
Tak cuma itu. Pendemo yang puluhan orang pun mendesak DPRD Balangan untuk bersikap. Menyikapi ruas-ruas jalan yang rusak parah sebagai akibat penutupan jembatan.
“DPRD Balangan jangan tutup mata dan tutup telinga. Coba lihatlah kerusakan ruas-ruas jalan di wilayah Balangan akibat molornya penyelesaian jembatan,” tandas anggota aliansi lainnya.
Kenapa? Jembatan Balangan di ruas jalan raya Trans Kalimantan itu seperti diketahui memang ditutup buat semua kendaraan. Sebab, beberapa bagian atas jembatan tengah dilakukan perbaikan oleh kontraktor.
Penutupan ini membuat truk-truk trailer angkutan semen yang bermuatan puluhan ton ke atas harus dialihkan ke ruas jalan kabupaten dan provinsi sampai ke Kota Amuntai. Tak ayal jalan jalan di Balangan dan HSU (Hulu Sungai Utara) rusak parah.
Kerusakan ruas jalan dari Paringin — Lampihong — Amuntai itu sangat menyengsarakan masyarakat. Tidak jarang mobil mereka terperosok ke lubang-lubang dalam dan jalanan bergelombang.
Tak cuma itu. Truk trailer angkutan semen bermerek Conch sendiri yang diangkut dari Tanjung (Tabalong) juga terperosok seperti terjadi di daerah Amuntai, belakangan ini.
Menurut pendemo, bertitik tolak dari akar masalah ini, maka kontraktor harus segera berbuat. Mempercepat penyelesaian perbaikan jembatan Balangan. Termasuk para wakil rakyat di DPRD pun jangan tutup mata seolah tidak melihat penderitaan rakyat akibat jalan-jalan rusak parah.
Secara terpisah sampai Jumat (17/12/2021) malam, belum didapat konfirmasi dari parlemen Balangan. Belum ada statemen kalangan DPRD menyikapi tuntutan para pendemo yang berunjuk rasa dengan aman dan damai itu.*
(JJD, Wartawan Senior Kalimantan)