Kaltimku.id, BARABAI — Truk tronton bermuatan semen 30 ton yang terjun ke sungai Jembatan Kapuh — Barikin di ruas jalan raya Trans Kalimantan, Jumat subuh (25/3/2022) lalu, masih juga belum diangkat sampai Sabtu sore, 26 Maret 2022.
“Belum tahu kapan diangkatnya. Katanya masih menunggu mobil derek atau mobil krane baru diangkat,” ucap dua sopir truk tronton lainnya yang mangkal bersama puluhan tronton angkutan semen lainnya dekat jembatan itu.
Bicara ke awak media ini, Sabtu sore, sopir tronton angkutan semen itu pun menyebut, pengangkatan mobil tronton ini agak berat dan harus hati-hati. Sebab, muatan semen curah seberat 30 ton itu sudah menjadi batu lantaran terendam air sehari semalam.
“Mau tak mau, muatan semen yang jadi batu itu harus dibongkar dulu dari dalam bak, baru trontonnya diangkat pakai krane. Tapi, harus hati-hati karena di atasnya juga berbahaya. Ada kabel telepon dan kabel listrik telanjang bertegangan tinggi,” timpalnya.
Sejauh ini belum diketahui mobil krane mana yang akan menderek truk tronton yang terjun ke sungai dan semakin terbenam ke dalam lumpur itu.
Namun, sejak insiden Jumat subuh sekira pukul 03.30 WITA membuat jembatan sungai Kapuh — Barikin di Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, yang selama ini memprihatinkan semakin tambah tidak aman.
Kenapa? Tidak ada lagi pagar di sisi kiri jembatan dari Barabai arah Banjarmasin lantaran habis disikat tronton tersebut. Sedang pihak berwajib atau instansi terkait belum memberikan tanda-tanda ancaman bahaya pada jembatan ini.
Truk tronton bermuatan semen 30 ton yang dikemudikan Hatni (48), warga Desa Masingai, Tabalong, seperti diketahui tercebur ke sungai Kapuh sehabis membabat habis pagar jembatan. Sopir tronton Nopol KH 8051 AN itu selamat tapi seluruh muatannya harus terendam air.*
(JJD, Wartawan Senior Kalimantan)