Samarinda, Kaltimku.id – Sebuah aksi penertiban yang dilakukan Satpol PP Samarinda terhadap pedagang kelapa di Jalan Pelita menjadi sorotan publik setelah videonya viral di media sosial. Video tersebut bahkan diunggah oleh akun populer Lambeturah, memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang menilai tindakan aparat terlalu keras terhadap pedagang kecil, terutama di bulan Ramadan, saat mereka mencari nafkah untuk persiapan lebaran.
Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Adnan Faridhan menilai bahwa Satpol PP seharusnya lebih mengedepankan pendekatan persuasif daripada langsung melakukan penyitaan barang dagangan.
“Menyita ya menyita, tapi bukan diambil begitu saja. Itu disita dan dibawa ke kantor, sudah diklarifikasi, tapi menurut saya ini berlebihan. Seharusnya mereka diberi teguran dulu, bukan langsung disita. Apalagi mereka ini pedagang kecil yang mencari nafkah di bulan puasa untuk berlebaran,” ujar Adnan.
Menurutnya, kebijakan penertiban memang diperlukan untuk menjaga ketertiban kota, namun seharusnya ada solusi yang lebih manusiawi bagi pedagang kecil.
“Kalau kita mau menegakkan aturan, ya boleh saja. Tapi pemerintah juga harus menyiapkan alternatif pekerjaan bagi mereka. Misalnya, jika tukang kelapa ini tidak memiliki pekerjaan lain, harus ada solusi dari pemerintah daerah sebelum mereka ditertibkan secara paksa,” tambahnya.
Menanggapi kontroversi ini, Adnan Faridhan mengatakan bahwa DPRD Samarinda akan segera membahas persoalan ini lebih lanjut. Bahkan, ada kemungkinan DPRD akan memanggil Kepala Satpol PP Samarinda, Anies, untuk meminta klarifikasi terkait tindakan yang mereka lakukan.
“Saya belum mendapatkan arahan resmi dari fraksi, tapi ini sudah menjadi perhatian beberapa anggota DPRD. Mungkin nanti kita akan panggil Kepala Satpol PP untuk meminta penjelasan soal kebijakan penertiban ini,” jelas Adnan.
Adnan juga berharap ada regulasi yang lebih jelas dan adil terkait penertiban pedagang kaki lima, sehingga kejadian seperti ini tidak terus berulang dan merugikan masyarakat kecil.
“Pemerintah kota harus punya solusi. Jika memang pedagang dilarang berjualan di tempat tertentu, maka siapkan lokasi lain yang lebih aman dan legal. Jangan hanya menertibkan tanpa solusi,” pungkasnya.***