Kaltimku.id, BALIKPAPAN — Minimnya pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi gedung Parkir Klandasan yang berlokasi di kawasan Jln. Sudirman, Balikpapan Kota, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).
Kondisi ini memantik komentar Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan Alwi Al Qadri. Politikus Partai Golkar itu sangat menyayangkan minimnya PAD dari gedung parkir tersebut.
Di hadapan sejumlah awak media Alwi mengatakan pemasukan yang didapat dari Gedung Parkir sangat kecil dibandingkan dengan pengeluaran untuk pengelolaannya dalam setahun.
“Retribusi parkir dari gedung parkir Klandasan masih minus, hanya 100 juta lebih dalam setahun, sedangkan pengeluarannya dalam setahun 2 miliar,” ungkap Alwi, Ahad, 21 Mei 2023.
Alwi menyebut, pembangunan gedung parkir merupakan program yang mubadzir dengan menghabiskan anggaran kurang lebih 100 miliar, namun pendapatan yang dihasilkan jauh dari apa yang diharapkan.
“Anggaran pemeliharaan gedung parkir yang dikeluarkan Pemkot tidak sebanding dengan pendapatannya,” beber Alwi.
Alwi memang sangat menyayangkan dengan minimnya PAD yang dihasilkan dari gedung parkir. Dengan dibangunnya gedung parkir diharapkan ada kantong-kantong PAD yang bisa dihasilkan. Namun kenyataannya terbalik, Pemkot malah lebih banyak mengeluarkan anggaran besar pertahunnya hanya untuk melakukan pemeliharaannya.
“Saya tidak mengerti dengan fungsinya gedung parkir sekarang, terkadang ada digunakan untuk acara resepsi pernikahan. Katanya dibangun agar kendaraan baik roda empat atau roda dua tidak parkir di tepi jalan. Tapi kenyataannya tidak ada yang mau parkir di dalam,” ujarnya.
“Mungkin bisa saja dialih fungsikan sebagai kantor DPRD Balikpapan atau, kantor-kantor Dinas yang kantornya sudah tidak layak. Dan bisa juga diperuntukan seperti Gedung Gabungan Dinas (Gadis), jadi banyak kantor Dinas dalam satu area gedung,” pungkasnya.
Tak diminatinya gedung parkir Klandasan tersebut, karena akses jalan menuju pasar Klandasan atau toko-toko di depannya sangat tak ideal.
“Gimana kita mau parkir di gedung parkir Klandasan kalau mau belanja ke pasar, selain jauh juga kalau pulang membawa belanjaan makin menyusahkan kita,” komentar sejumlah warga yang enggan parkir di gedung parkir tersebut.*
Jurnalis: Riel S