Usai Salat Ied, Seorang Pria Lakukan Pengrusakan di Dua Masjid

Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Dua masjid di dua lokasi berbeda di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami pengrusakan fasilitas, usai Salat Ied 1442 Hijriah, Kamis (13/5/2021).

Dua masjid yang sama-sama berlokasi di Balikpapan Selatan tersebut masing-masing Masjid Al-Ikhwan di Kompleks Balikpapan Baru, dan Masjid Shahibussalim, Jl MT Haryono, Gunung Bahagia.

Bacaan Lainnya

Di Masjid Al-Ikhwan pelaku merusak sebuah jam almari merk Jung Han, sekitar pukul 08.00 Wita, dan berselang 59 menit kemudian, pelaku melancarkan aksinya di  Masjid Shahibussalim.

Pelaku pengrusakan kemudian diketahui bernama Arsad Saleh, berusia 45 tahun, warga Balikpapan Baru yang kesehariannya berprofesi sebagai karyawan rental mobil.

Wakapolresta Balikpapan, AKBP Sepbril Sesa dalam konferensi pers, Jumat (14/05/2021) menuturkan, polisi mengkroscek dengan melihat rekaman CCTV di Masjid Shahibussalim dan diketahui pelaku juga yang melakukan perusakan fasilitas di masjid tersebut.

“Setelah kami melihat CCTV, pelaku diketahui adalah orang dengan pakaian yang sama melakukan pengerusakan di Masjid Al-Ikhwan, dan Masjid Shahibussalim,” terang AKBP Sepbril Sesa.

Masjid Al Ikhwan menjadi sasaran pertama Arsad Saleh.
Usai Salat Ied, lelaki itu kembali mendatangi masjid Al Ikhwan, lalu mengambil kayu-kayu yang merupakan pembatas salat dan langsung menuju mimbar depan.

“Pelaku datang kembali usai Salat Ied dan langsung memukulkan kayu pembatas kearah jam almari di sisi mimbar,” jelas Wakapolresta. Aksinya berlanjut ke Masjid Shahibulssalim.

Namun hanya beberapa jam kemudian pelaku berhasil diringkus pada pukul 10.30 Wita di rumah kontrakannya.

Sekitar 70 menit sebelumnya atau pukul 09.20 Wita, Marbot Masjid Irman mengecek CCTV bersama satpam masjid dan setelah mengetahui ciri-ciri pelaku yang adalah warga sekitar, mendatangi rumah kontrakan pelaku.

“Pelaku telah kita amankan untuk dilakukan proses penyelidikkan lebih lanjut, dan dari hasil keterangan sementara keluarga tersangka maupun dari hasil introgasi penyidik, didapat beberapa informasi yang disampaikan  mengarah kepada adanya tekanan kejiwaan, sehingga pelaku dikirim ke RS Jiwa,” pungkas Sepbril Sesa.*

Wartawan: Ariel S

 

Pos terkait